Penulis
Intisari-Online.com – Bertahun-tahun penjajakan mengenai UFO (objek terbang tak teridentifikasi) dan makhluk cerdas luar angkasa belum terbukti secara ilmiah. Tapi secara empiris pertemuan antarmakhluk konon terus berlangsung. Seberapa jauh bukti-bukti itu bisa dipercaya?
--
Sendirikah manusia di alam raya yang mahaluas ini? Adakah kehidupan tinggi lain selain manusia? Adakah kehidupan di planet lain? Pertanyaan macam itu sudah lama menggantung dalam benak manusia - karenanya memunculkan berbagai penyelidikan - yang curiga ada kehidupan lain di "sana".
Upaya penjajakan dijalankan. Pada 1948 Angkatan Udara AS mulai mencatat laporan-laporan penglihatan UFO, yang dinamai Project Blue Book. Sederetan radar deteksi dipasang di dekat bandar udara Washington pada Juli 1952. Proyek ini dikomandoi oleh H.P. Robertson, fisikawan asal Institut Teknologi Kalifornia yang diperkuat oleh sederetan pakar meteorologi dan astronomi. Menjelang tahun 1969 proyek itu melaporkan adanya 12.618 pandangan mata atau kejadian. Sebagian besar diidentifikasikan sebagai fenomena meteorologis astronomis.
Belakangan muncul pusat-pusat studi yang masuk kategori SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence, pencarian makhluk angkasa luar). Dalam bendera SETI ini salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah CONTACT, The Construction and Contemplation of Beliveable Alien Culture (tafsiran dan renungan tentang makhluk luar bumi).
Proyek senilai AS $ 100 juta ini diprakarsai oleh Badan Antariksa AS (NASA) berlangsung sejak 12 Oktober 1992. Teleskop-teleskop radio dipasang membentang dari bagian utara hingga selatan AS. Di Gunung Wilson (± 1.700 m), Los Angeles, terdapat antena raksasa yang mengarah ke bintang-bintang yang masuk daftar target. Setiap gugusan bintang dipantau sekurang-kurangnya 200 kali selama lima menit dengan 200 frekuensi berbeda. Pesan-pesan selamat datang dan perdamaian pun dikumandangkan. "Datanglah segera. Kami spesies muda yang masih harus banyak belajar," begitu bunyi pesan itu. Sayang, sejauh. ini proyek tersebut belum menemukan titik terang akan keberadaan makhluk lain. Paling tidak itulah kesimpulan sementara proyek SETI Universitas Harvard, AS, tahun 1998 di salah satu situs Internet.
Kesimpulan itu nyata-nyata berseberangan dengan pelbagai laporan tentang adanya kunjungan benda terbang tak dikenal (UFO) atau makhluk ekstra cerdas (ET) ke dalam orbit bumi sejak puluhan tahun lalu.
Berseragam tentara
Kasus aneh di Rio de Janeiro pada 15 September 1977, misalnya. Pengemudi bus, Antonio La Rubia, sedang menuju tempat kerja pada pukul 14.20 ketika melihat benda terang. Objek berbentuk topi tampak berputar di atas lapangan sepakbola. Karena takut, ia lari, tetapi segera dilumpuhkan oleh sinar biru. Lalu muncul makhluk setinggi 120 cm dengan antena di tengah kepala dengan badan tertutup "kulit" dari aluminium.
Makhluk aneh yang memiloti UFO itu umumnya disebut sebagai "Close Encounters of the Third Kind", yang juga judul sebuah film tentang makhluk UFO karya Steven Spielberg 1977. Satu dari tiga penglihatan UFO melibatkan adanya makhluk ini. Bahkan sejak awal abad XX, beberapa pertemuan menunjukkan ada penumpang dalam UFO. Di hutan Thessalonica, Yunani, misalnya, pada akhir musim panas tahun 1938, seorang penduduk desa New Apollonia melihat benda setinggi 2,7 m di tanah terbuka. Dua makhluk mirip manusia tapi lebih tinggi berdiri di sebelahnya. Kepalanya besar, mata merah dengan kulit merah karena terbakar sinar matahari. Seragam mereka mirip tentara Inggris. Begitu sadar kalau diamati, mereka berlompatan ke dalam "telur raksasa itu. Tiba-tiba sesuatu yang menyerupai balon muncul dan menggembung di atas telur dan benda itu pun melesat ke atas lalu menghilang.
Pertemuan-pertemuan aneh terus berlanjut. Di sebuah dusun kecil, Kelly, dekat Hopkinsville, Kentucky, AS, sebuah keluarga bersama dua temannya dikepung dan diisolasi oleh kelompok orang kerdil setinggi satu meteran. Mereka berkaki pendek dengan kepala berukuran besar, mata kuning menyala, dan telinga raksasa. Makhluk warna metalik itu muncul di kegelapan malam tanggal 21-22 Agustus 1955 dan berulang-ulang menyerbu rumah antara pukul 19.30 - 04.45. Penduduk yang ketakutan mencoba mengusir dengan menembaki mereka. Tapi, meski setiap kali tertembak sampai jungkir balik tunggang-langgang, mereka tetap pulih dan muncul kembali tanpa cedera.
Lagi, pada 6 Desember 1972, di Genoa seorang penjaga malam Fortunato Zanfretta (26) merasa didorong ke tanah oleh makhluk raksasa setinggi 3 m. Badannya berupa daging berlipat-lipat warna abu-abu gelap. Dengan kepala berbentuk aneh, dua tanduk ada di sisi dahi, matanya kuning berbentuk segitiga, agak terangkat. Zanfretta mencatat ada kerutan bercahaya di dahi, yang ia pikir mata ketiga. Tiba-tiba makhluk itu menghilang dan pesawat raksasa berbentuk segitiga naik ke atas di belakang gedung dengan suara yang memekakkan telinga.
Dalam relasi dengan manusia makhluk angkasa ini kadang memang bertindak keterlaluan, misalnya menculik dan membawa korban ke dalam "dunianya". Itulah yang dialami oleh Antonio Villas Boas, petani asal Brasil. Ia diculik dan diajak bermain cinta oleh penumpang wanita yang cantik dalam piring terbang tahun 1957.
Ada lagi pasangan AS setengah tua, Betty dan Barney Hill, yang berhadapan dengan UFO ketika lewat White Mountains, New Hampshire, malam-malam September 1961. Dua minggu kemudian Betty mendapatkan serangkaian mimpi buruk. Ia merasa dikelilingi oleh sejumlah orang kecil, humanoid abu-abu memakai seragam tentara. Ia dan Barney lalu minta bantuan seorang hipnoterapis, Dr. Benjamin Simon.
Di bawah pengaruh hipnosis suami-istri itu menceritakan kondisi penculikan. Keduanya dikeluarkan paksa dari mobil oleh hampir selusin .makhluk luar. Semua pendek, berkulit abu-abu, berambut hitam, berbibir biru, dengan hidung panjang. Mereka dipaksa masuk ke pesawat UFO lalu terbang untuk pemeriksaan kesehatan. Sebuah alat berat diletakkan di atas alat vital Barney, sedang Betty menjalani tes kehamilan, padahal ia sudah tidak punya rahim. Ketika kembali ke mobil, pasutri itu sudah tak ingat apa-apa.
--
Tulisan ini pernah dimuat dalam rubrik Maya Intisari edisi November 1998 dengan judul asli Halusinasi tentang UFO Makin Canggih.