Find Us On Social Media :

Kuliner-kuliner yang Populer di Tahun Baru Imlek, dari Pindang Bandeng Sampai Kue Keranjang (2)

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 18 Februari 2015 | 18:00 WIB

Kuliner-kuliner yang Populer di Tahun Baru Imlek, dari Pindang Bandeng Sampai Kue Keranjang (2)

Intisari-Online.com - Imlek sangat kental dengan makanan. Dalam tradisi Tionghoa, tiap kuliner yang disajikan dalam perayaan ini memiliki makna dan filosofi masing-masing. Menurut Aji Chen Bromokusumo, seorang pakar kuliner Tionghoa, ada beberapa kuliner yang identik dengan perayaan tahun baru Imlek. Ini dia kuliner-kuliner yang populer di Tahun Baru Imlek, terutama tahun baru Imlek di Indonesia.

Ca rebung

Ca rebung atau bu bu gao sheng juga merupakan salah satu makanan yang khas saat perayaan Imlek karena melambangkan hidup dengan semangat yang baru sesuai dengan filosofi tunas bambu yang semakin lama semakin tinggi dan besar. bu bu gao sheng berarti semakin lama semakin sukses dalam segala aspek kehidupan dan kesehatan.

Haisom

Haisom atau timun laut ini mempunyai makna sebuah harapan berlimpahnya rezeki yang banyak dan mendoakan keuletan. Menu ini tidaklah murah dan mudah untuk ditemukan dengan kualitas bagus. Jadi belum tentu di setiap perayaan Imlek akan disediakan haisom.

“Ini juga menu yang jarang karena proses pembuatan kuliner ini tidaklah mudah dan juga tidaklah murah. Haisom ketika baru dibeli perlu dibakar terlebih dahulu hingga kulit keras di luarnya mengelupas. Lalu didiamkan 3 – 4 hari sebelum bisa dimasak,” ulas Aji Chen.

Nuomi fan

Nuomi fan atau kue ketan ala Kanton, menyiratkan kebersamaan dan kekompakan dalam keluarga. Oleh karena itu, orang Tionghoa memakan beras ketan yang lengket. Bentuk aslinya adalah seperti kwetiau yang berantakan. Namun ada pula yang menggunakan daun lotus untuk membuat bentuk yang bagus dan juga aroma yang lebih harum.

Kue keranjang kukus

Salah satu makanan yang harus ada saat tahun baru Imlek adalah kue keranjang. Kue Keranjang ini disebut juga dengan nian gao. Bentuk aslinya mirip lontong dan tawar rasanya. Namun di Indonesia karena pengaruh lokal, berubah menjadi manis dan cokelat warnanya karena gula yang terkaramelisasi.

 

Asal usul dari kue keranjang ini karena dahulu pembuatannya dicetak dalam keranjang-keranjang kecil dari anyaman bambu. Kue keranjang ini melambangkan kebersamaan dan kekompakan keluarga.

Jika kita ingin mencicipi kuliner-kuliner populer di Tahun Baru Imlek tersebut, kita bisa mendapatkannya di restoran-restoran Cina atau hotel berbintang yang menawarkan promo Imlek. Jika kantong tak cukup untuk pergi ke restoran atau hotel, kita cukup pergi ke daerah-daerah Pecinan yang justru akan memberi pengalaman yang lebih otentik. Supaya lebih semarak, ada baiknya untuk mengajak orang-orang yang kita sayangi.