Find Us On Social Media :

Gunakan Gas Air Mata, Rupanya Banyak Polisi yang Dijatuhi Hukuman dalam Tragedi Sepak Bola Dunia, Ada yang Dihukum Mati

By Mentari DP, Senin, 3 Oktober 2022 | 15:30 WIB

Hukuman yang diterima pihak keamanan akrena menggunakan gas air mata.

Intisari-Online.com - Gas air mata yang digunakan pihak keamanan dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang disebut sebagai penyebab utama banyaknya korban yang berjatuhan.

Padahal penggunaan gas air mata tidak diperbolehkan dalam aturan FIFA selaku induk sepak bola dunia.

Namun rupanya beberapa kali pihak keamanan menggunakan gas air mata di stadion.

Alhasil pihak keamanan pun tercatat mendapat hukuman atas tindakannya yang lalai karena sampai menimbulkan korban jiwa.  

Berikut hukuman yang diterima pihak keamanan karena menggunakan gas air mata seperti dilansir dari kompas.com pada Senin (3/10/2022).

1. Tragedi Lima 1964 

Bisa dibilang tragedi Lima 1964 merupakan tragedi terburuk dalam sepak bola dunia.

Sebab dalam kejadian ini, 328 orang meninggal dunia.

Tragedi Lima bermula ketika Peru bertanding melawan Argentina dalam kualifikasi Olimpiade.

Kemudian wasit menganulir gol Peru di menit akhir. Para suporter yang marah lalu masuk ke lapangan.

Untuk menghalau para suporter, polisi pun menembakkan gas air mata ke kerumunan.

Atas kejadian ini, ditemukan bahwa komandan polisi Jorge Azambuja yang memberi perintah untuk menembakkan gas air mata.