Find Us On Social Media :

Inilah yang Terjadi Jika Kita Masuk ke Ruang Roda Pesawat Seperti Dilakukan Mario

By Ade Sulaeman, Rabu, 8 April 2015 | 20:00 WIB

Inilah yang Terjadi Jika Kita Masuk ke Ruang Roda Pesawat Seperti Dilakukan Mario

Intisari-Online.com - Selain jari-jari tangan yang membiru, Mario Steve Ambarita yang menyelinap ke dalam rongga roda pesawat Garuda Indonesia GA 177 tujuan Pekanbaru-Jakarta, ditemukan dalam kondisi telinga yang mengeluarkan darah. Lalu, sebenarnya apa yang dapat terjadi jika kita masuk ke ruang roda pesawat seperti yang dilakukan Mario?

Salah satu hal yang mungkin terjadi adalah terlempar ke landasan seperti yang terjadi pada Keith Sapsford (14) pada 1970. Sapsford yang menyelinap di rongga roda pesawat Japan Airlines rute Sydney-Tokyo terhempas sesaat pesawat lepas landas. Momen tersebut diabadikan oleh fotografer amatir asal Australia, John Glipin.

Kejadian tragis yang sama terjadi pada 2013. Saat itu ditemukan potongan tubuh Jose matada di barat London yang diduga menumpang secara ilegal di pesawat British Airways lalu jatuh sesaat sebelum pesawat mendarat.

Jika berhasil ‘lolos’ dari risiko terjatuh, risiko lainnya yang sama-sama berujung kematian mengintai. Menjadi penumpang secara ilegal di rongga roda pesawat, atau stowaway, membuat seseorang mengalami hypoxia dan hipotermia.

Manifestasi dari hypoxia, yang disebabkan perubahan tekanan yang mempengaruhi jumlah oksigen yang dapat diserap tubuh, dapat berupa badan yang membiru akibat kekurangan oksigen, seperti yang diduga terjadi pada Mario. Telinga berdarah dapat terjadi akibat berada di daerah bertekanan ekstrem, seperti di ketinggian.

Merujuk pada pernyataan VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto kepada kompas.com, GA 177 terbang selama 1 jam 10 menit dari Pekanbaru ke Jakarta dengan ketinggian jelajah 30.000 kaki-40.000 kaki. Pada ketinggian itu, suhu diperkirakan berkisar antara -45 hingga -65 derajat celsius. Suhu yang bisa membuat seseorang mengalami hipotermia dengan akibat terburuk mati membeku meski panas dari mesin pesawat dan gesekan dengan udara kemungkinan bisa memberikan kehangatan.

Hanya segelintir orang yang berhasil selamat setelah melakukan aksi yang dikenal sebagai stowaway tersebut, yaitu 24 persen. Contohnya yang terjadi pada Yahya Abdi, remaja berusia 16 tahun dari Etiopia, selamat setelah menjadi stowaway di pesawat Boeing 737 yang terbang dari San Jose ke Hawaii dalam waktu 5,5 jam.