Penulis
Intisari-Online.com - Penelitian menunjukkan bahwa tertawa merupakan salah satu cara untuk meringankan stres. Nah, untuk itu, Intisari-Online.com akan menyajikan fakta-fakta lucu dari seluruh dunia yang (semoga) bisa membuat Anda tertawa.
1. Di Jepang, Ronald McDonald, disebut Donald McDonald karena kurang jelasnya pengucapan huruf "r" dalam bahasa Jepang.
2. "Adu Kentut" merupakan naskah seni populer di Jepang yang dibuat selama periode Edo.
3. Sekitar 51% orang di Amerika Serikat berpikir bahwa cuaca yang mendung mempengaruhi komputasi awan.
4. Di abad pertengahan, bokong digunakan sebagai takaran anggur. Ukurannya adalah satu tong bir sama dengan setengah bokong.
5. Survei menunjukkan bahwa 7% orang Amerika yang beragama berdoa kepada Tuhan untuk menemukan tempat parkir yang bagus.
6. Hippopotomonstrosesquippedaliophobia adalah phobia atau ketakutan terhadap kata-kata panjang.
7. Di Spanyol, kata "esposas" memiliki dua arti, yaitu "istri" dan "borgol." Apakah keduanya memiliki makna serupa?
8. Pada ulang tahunnya yang ke-120, Jeanne Louise Calment yang juga merupakan orang tertua yang pernah tercatat mengatakan: "Saya hanya punya satu kerut sekarang aku duduk di atasnya."
9. Kesepakatan Ronaldinho dengan Coca-Cola berakhir setelah ia tertangkap meminum Pepsi dalam sebuah konferensi pers.
10. Svangerskabsforebyggendemiddel adalah kata dalam bahasa Denmark untuk "kondom."
11. Jika kita mencari "askew" di Google, tampilan layar kita akan serta merta berubah miring sedikit ke kanan.
12. Meksiko harus melakukan prosesi pemakaman kenegaraan yang rumit untuk kaki Jenderal Antonio López de Santa Anna yang diamputasi. Santa Anna adalah seorang jenderal yang sangat berpengaruh di awal terbentuknya Meksiko.
13. Sebuah survei menunjukkan 55% orang Amerika berpikir mereka lebih pintar dari rata-rata tingkat kepintaran penduduk Amerika.
14. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak fitur di ponsel kita, maka semakin lama waktu yang kita habiskan di toilet.
15. Paris Syndrome adalah gangguan psikologis, terutama diderita oleh orang-orang Jepang, disebabkan mereka merasa Paris tidak seperti yang mereka harapkan.