Find Us On Social Media :

Inilah Alasan Sebenarnya Bung Karno Bangun Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Secara Berdampingan

By Ade Sulaeman, Selasa, 15 September 2015 | 16:00 WIB

Inilah Alasan Sebenarnya Bung Karno Bangun Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Secara Berdampingan

Intisari-Online.com - Inspirasi pembangunan Masjid Agung Istiqlal didapat dari sosok Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Butuh waktu 17 tahun untuk membangunnya sampai akhirnya pada tanggal 22 Februari 1987, Presiden kedua Soeharto meresmikannya sebagai masjid nasional.

Ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara, baik dari struktur maupun kapasitasnya yang mencapai 120.000 jamaah. Lokasi masjid ini berada di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Juanda, Jakarta Pusat, arah timur laut dari Lapangan Merdeka dan di seberang Gereja Katolik Katedral.

Masjid Istiqlal dirancang oleh Frederick Silaban pada tahun 1954 yang merupakan seorang arsitek Kristen dari Sumatera Utara.

Interior masjid terbilang sederhana dengan ruang sembahyang yang sangat luas serta kubah berdiameter 45 meter ditopang oleh 12 pilar. Di setiap sisinya terdapat 4 lantai balkon yang saling terhubung.

Masjid Istiqlal menjadi ikon yang sangat dibanggakan tidak hanya kaum Muslim tetapi juga penduduk Jakarta.

Terbukti kala Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama melakukan kunjungan ke Indonesia selama 18 jam.

Ia secara khusus menyempatkan diri untuk datang ke Masjid Istiqlal, lewat pernyataannya Obama memuji Masjid Istiqlal sebagai simbol toleransi umat beragama.

Dan juga cerminan karakter bangsa dan rakyat Indonesia yang menginspirasi dunia.

Gereja Katedral

Berada di seberang Masjid Istiqlal terdapat Gereja Katedral di Jalan Katedral 7B, Juanda, Jakarta Pusat.

Desain Gereja Katolik Katedral begitu khas dengan gaya neo-gotik dari Eropa. Arsitektur ini sangat lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad yang lalu.

Di sebelah Katedral terdapat sekolah khusus perempuan Santa Ursula yang telah berumur ratusan tahun.