Find Us On Social Media :

Gedung Sarinah Kebakaran: Sarinah jadi Titik Awal William Wongso Kenalkan Masakan Nusantara ala Fine Dining

By Ade Sulaeman, Kamis, 15 Oktober 2015 | 15:30 WIB

Gedung Sarinah Kebakaran: Sarinah jadi Titik Awal William Wongso Kenalkan Masakan Nusantara ala Fine Dining

Intisari-Online.com - Gedung Sarinah, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, mengalami kebakaran pada Kamis (15/10/2015) siang. Kebakaran diduga berasal dari lantai 14.

Musibah ini kemudian membangkitkan kenangan akan pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang diresmikan Presiden Soekarno pada 1967 tersebut. Salah satunya adalah William Wongso yang menjadikan Sarinah sebagai titik awal dirinya mengenalkan masakan nusantara dengan konsep fine dining.

Hal ini terungkap dalam artikel yang dimuat Intisari edisi November 1993 berikut ini:

Pria kelahiran 12 Apnl 1947 di Malang itu mungkin bisa sedikit merasa lega dengan munculnya Sarinah Food Court. Tempat "wisata makan" mirip pujasera (pusat jajan serba ada) di lantai dasar Gedung Sarinah Jalan Thamrin ini menyajikan makanan khas Nusantara yang konon bisa diterima lidah dan perut tamu asing. Di sana terdapat 26 food stall dengan 26 pengusaha.

Bagi Wongso, food operator dan konsultan Sarinah Food Court, usaha tersebut paling tidak. merupakan salah satu upaya melestarikan seni penganan tanah air yang amat beraneka ragam. Konon itu menjadi tapak awal niat William dan kawan-kawan untuk menyajikan fine dining makanan Indonesia untuk para tamu agung. Kesan orang asing terhadap masakan kita yang pedas, asin/kurang higienis, dsb. akan dicoba dihapus dengan menyajikan fine dining makanan Indonesia yang tidak akan membuat sakit perut karena pedasnya atau kurang higienis, serta tidak mematikan selera karena keasinan atau kemanisan, misalnya.

Buat Wongso, suatu gagasan yang hanya dibicarakan tanpa direalisasikan apalah artinya. Kehadiran Sarinah Food- Court yang dia jadikan titik awal untuk memperkenalkan, "membakukan" atau mencoba menjadikan masakan ala Nusantara sebagai fine dining sehingga. memenuhi selera internasional itulah bukti realisasi suatu gagasan. "Soal berhasil atau tidak, itu soal lain. Yang penting, sesuatu sudah dicoba."