Gedung Sarinah Kebakaran: Cerita Hartini Soekarno tentang Lukisan Bernama Sarinah

Ade Sulaeman

Penulis

Gedung Sarinah Kebakaran: Cerita Hartini Soekarno tentang Lukisan Bernama Sarinah

Intisari-Online.com - Gedung Sarinah, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, mengalami kebakaran pada Kamis (15/10/2015) siang. Kebakaran diduga berasal dari lantai 14. Musibah ini kemudian membangkitkan kenangan akan pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang diresmikan Presiden Soekarno pada 1967 tersebut.

Nama sang pengasuh ini nampaknya begitu lekat di hati sang proklamator. Selain gedung, yang baru saja terbakar, dan buku, Bung Karno juga memberi nama Sarinah pada salah satu lukisan yang dibuatnya sendiri.

Lukisan ‘Sarinah’ ini memiliki cerita tersendiri seperti yang pernah dituturkan Hartini Soekarno, istri keempat Bung Karno, di Intisari edisi Desember 1996:

"Lukisan kesayangan'Bapak itu banyak sekali, sehingga sulit disebutkan satu per satu," ujar Hartini. Sementara lukisan Sarinah, yang namanya kemudian diabadikan pada toserba pertama di Jakarta, adalah hasil karya Bung Karno sendiri pada 2 November 1958.

Lukisan itu dibuat saat Bung Karno sedang berada di Bali. Ketika itu seorang wanita lewat dibonceng dengan sepeda oleh pacarnya. Entah mengapa, Bung Karno merasa tertarik untuk menjadikan wanita itu sebagai model lukisannya.

Mereka pun diminta berhenti. Gadis itu diminta mengganti kebayanya dengan yang lebih bagus, yang entah dari mana dipinjam oleh Bung Karno. Rambutnya kemudian dirapikan.

Setelah selescri dilukis, Bung Karno bertanya apa yang diinginkan gadis itu sebagai imbalan. Ternyata wanita lugu itu cuma minta kemeja dan bahan celana untuk pacarnya.

Permintaan ini diluluskan oleh Bung Karno yang juga menyertakan sedikit uang. Lukisan itu kini masih tersimpan di Istana Bogor.