Find Us On Social Media :

Jordan Younger: Menjadi Vegan Membuatku Sakit dan Diet Bisa Jadi Sangat Berbahaya!

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 6 November 2015 | 16:30 WIB

Jordan Younger: Menjadi Vegan Membuatku Sakit dan Diet Bisa Jadi Sangat Berbahaya!

Intisari-Online.com - Menjadi vegan membuatku sakit, dan diet (yang kita jalani) bisa menjadi sangat berbahaya,” ujar Jordan Younger (37) tentang gaya hidup yang kini sudah ditinggalkannya itu. Meski demikian, ia tidak pernah membenci menjadi penganut veganisme.

Siapa Jordan Younger?

Younger adalah seorang blogger kesehatan yang memiliki banyak sekali pengikut. Blog-nya yang bernama The Blonde Vegan—yang berisi resep-resep makanan ala vegan, termasuk hidangan utama dan penutup—dikunjungi banyak orang saban harinya. Younger adalah rujukan bagi para penganut veganisme.

Tapi baru-baru ini ia membuat para pelaku vegan di dunia marah karena memutuskan untuk banting setir dengan kembali memakan daging dan meninggalkan veganisme. Meski demikian, Younger tetap mengampanyekan pola hidup sehat.

Perempuan California ini mengaku bahwa pola diet yang ia tempuh telah membuatnya sakit. Ia kehilangan rambutnya, ia juga kehilangan berat badannya secara drastis. Obsesinya soal makan sehat membuatnya terganggu meski kini ia telah menyadari “kesalahannnya” itu.

Tak hanya mengubah pola makannya, Younger juga mengubah nama blog-nya menjadi The Balanced Blonde. Dalam sebuah wawancara dengan New York Post ia ingin fokus pada makanan yang sehat dan berharap bisa membantu orang lain untuk mengonsumsi makanan secara seimbang.

Younger menjadi seorang vegan saat masih kuliah dengan harapan bisa menyembuhkan masalah di perutnya. “Pada awalnya, itu sangat membantu, dan saya sangat bergairah untuk melakukan itu,” ujar Younger.

Tapi lama-lama obsesi itu ternyata menyiksanya. “Obsesi itu muncul setiap saat, setiap saya bangun dari tidur. Saya merasa obsesi itu menjauhkan saya dari kehidupan normal,” lanjutnya. Younger menjadi kecanduan membersihkan jus, menghentikan mengonsumsi makanan yang digoreng, menghentikan tepung gula, dan lain sebagainya.

Dalam istilah medis ini disebut dengan orthorexia alias terlalu terobsesi pada makanan sehat.

Kondisi ini membuat hidup Younger lebih “sulit” dan resah. Contoh keresahan paling sederhana menurutnya adalah ia tidak bisa lagi makan malam di restoran bersama keluarganya takut itu akan merusak dietnya. Ia juga kerap menjadi pribadi yang gampang curiga—terhadap makanan.

Younger akhirnya memutuskan berhenti menjadi vegan. Tapi keputusan yang ia ambil ini tidak mudah; beberapa kali ia mendapat ancaman. Pada akhir Oktober lalu ia menulis dalam blog-nya. “Saya telah diserang oleh orang-orang dari komunitas vegan setiap hari, dan saya juga merasa menyesal bahwa diet saya terlalu berlebihan padahal jika dilakukan dengan lebih benar, akan jauh lebih baik untuk kesehatan saya.”

Terakhir ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membenci veganisme. “Saya bukan tipe orang yang seperti itu […] saya hanya ingin menjalani hidup lebih normal,” pungkasnya.