Penulis
Intisari-Online.com -Data terbaru Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyebutkan bahwa terdapat sektitar 25.728 perpustakaan di seluruh Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke. Tapi sayangnya, jumlah yang banyak itu tidak dibarengi dengan sistem pengelolaan yang mumpuni dan pelayanananya berjalan sendiri-sendiri.
Ismail Fahmi, PhD, Konsultan Perpusnas RI, dalam Lokakarya Pengembangan Perpustakaan Digital Nasional (Indoensia OneSeacrh – IOS), mengatakan, diperlukan sebuah sistem yang bisa mengakomodasi persoalan yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini. Dibutuhkan sistem yang bisa menyatukan perpustakaan-perpustakaan tersebut.
“Perpustakaan Nasional berjalan sendiri, perpustakaan ITB berjalan sendiri, yang UI sendiri, perpustakaan di daerah-daerah berjalan sendiri-sendiri. Tidak ada sambungan yang memungkinkan pemustaka bisa memanfaatkan koleksi-koleksi seluruh institusi,” ujar Fahmi.
Dari ribuan perpustakaan itu, yang paling banyak adalah perpustakaan sekolah, jumlahnya lebih dari 22 ribu, perpustakaan umum 1.506, perpustakaan khusus 1.002, perpustakaan perguruan tinggi 845. Sementara untuk daerah, paling banyak di Jawa Barat dengan 4.780 perpustakaan.
Sejatinya, upaya untuk menyatukan perpustakaan-perpustakaan itu sudah pernah ada. “Pernah ada Portal Garuda (Dikti), PortalGaruda.org, dan Indonesian Sciencetific Journal Database (ISJD). Tapi semua itu tidak berjalan lama, dengan berbagai alasan,” tambahnya.