Find Us On Social Media :

Pangeran Harry Punya Cara yang Unik untuk Mengecam Perburuan Hewan

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 4 Desember 2015 | 11:30 WIB

Pangeran Harry Punya Cara yang Unik untuk Mengecam Perburuan Hewan

Intisari-Online.com - Salah satu pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Harry, punya cara yang unik untuk untuk mengecam perburuan hewan di Afrika Selatan. Sang Pangeran mengunggah foto dirinya memeluk seekor gajah afrika di Taman Nasional Kruger di Instagram Kensington Royal.

Selama tiga bulan Pangeran Harry tinggal di Afrika Selatan. Di sana ia bertemu orang-orang yang bekerja untuk melindungi hewan Afrika paling terancam punah itu. “Bagaimana bisa 30 ribu gajah dibantai tahun lalu? Tak satu pun dari mereka memiliki nama, sehingga kita tak peduli? Dan untuk apa? Gading mereka?” tulisnya dalam posting Instagram, Rabu (2/12), seperti dilansir dari Kompas.com.

Lebih lanjut, ia menyebut, bangkai badak dan gajah besar yang tersebar di seluruh Afrika, dengan tanduk dan gading mereka yang hilang, sebagai ‘keindahan yang terbuang sia-sia’.

Dalam foto tersebut, ia menuliskan kalimat yang penuh dengan nada simpat.

“Setelah hari yang sangat panjang di Taman Nasional Kruger, dengan lima badak dikirim ke rumah baru mereka dan tiga gajah dibebaskan dari kandang mereka—seperti gajah betina yang dibius ini—saya memutuskan untuk merenungkannya.

Saya tahu betapa beruntungnya saya memiliki pengalaman ini, tapi mendengar cerita dari orang-orang di lapangan tentang betapa buruknya situasi, itu membuat saya marah dan frustrasi.”

Tak hanya foto, Sang Pangeran juga mengunggah video pendek dan cerita ketika ia bekerja dengan badak yatim piatu muda, setelah pemburu membunuh induknya. “Badak termuda bernama Don. Ia baru berusia dua bulan ketika ditemukan di Taman Nasional Kruger,” tulisnya.

Belum lama ini, seorang hakim Afrika Selatan mencabut moratorium, hampir tujuh tahun, perdagangan tanduk/cula badak domestik, tetapi larangan tersebut masih tetap berlaku karena menunggu banding yang diajukan Kementerian Lingkungan Afrika Selatan. Larangan internasional atas perdagangan cula badak telah diberlakukan sejak tahun 1977.