Bukan Palestina, Negara Timur Tengah Ini Mengaku Jadi Sasaran Serangan Militer Israel, Sebut Serangan Rudal Israel Mendadak Gempur Kotanya Dalam Semalam, Aktivitas 'Rahasia' Israel Ini Terungkap

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi Iron Dome Israel

Intisari-online.com - Israel dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki konflik lama dengan Palestina.

Hingga kini kedua negara ini terus melancarkan serangan, dan kondisinya tidak pernah aman.

Namun, belakangan ini ada sebuah negara yang mengaku mendapat teror serangan dari militer Israel.

Negara tersebut adalah Suriah, yang mengaku digempur militer Israel dalam semalam.

Kementerian Pertahanan Suriah pada Sabtu,(17/9) menuduh Israel melakukan serangan udara di bandara internasional Damaskus Suriah.

Serta posisi lain di selatan ibukota semalam, menewaskan lima tentara Suriah.

"Sistem pertahanan udara kami mencegat rudal musuh di wilayah udara Damaskus dan sekitarnya, dan menembak jatuh beberapa di antaranya," lapor kantor berita negara Suriah, SANA.

Serangan itu dilakukan sekitar pukul 00:45 pada 17 September, yang berasal dari "arah timur laut Danau Tiberias.

Kemudian menargetkan bandara Damaskus dan beberapa titik di selatan Damaskus", tambah SANA.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) kemudian mengkonfirmasi bahwa serangan udara itu menewaskan lima tentara Suriah.

Kemduian dua anggota kelompok milisi yang didukung Iran.

Militer Israel belum mengomentari tuduhan tersebut.

Baca Juga: Israel Jadi Salah Satu Negara yang Tak Pernah Dikunjungi Mendiang Ratu Elizabeth II yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Alasan di Baliknya

Sementara itu, Reuters mengutip sumber-sumber diplomatik dan intelijen di wilayah tersebut.

Mengatakan bahwa Israel telah meningkatkan serangan di bandara-bandara Suriah untuk mencegah Teheran menggunakan jalur pasokan udara untuk berkomunikasi.

Atau memberikan senjata untuk sekutu di Suriah dan Lebanon, termasuk gerakan Islam bersenjata Hizbullah.

Militer Israel juga mengakui telah melakukan ratusan serangan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran yang berusaha untuk mendapatkan pijakan di negara itu.

Termasuk serangan terhadap pengiriman senjata yang dikatakan terlibat, kepada kelompok-kelompok itu, termasuk Hizbullah.

Pada 15 September, seorang perwira senior Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa Hizbullah dan milisi dukungan Iran lainnya di Suriah mulai menarik diri dari daerah itu setelah serangkaian serangan dari IDF".

Israel dikatakan telah berulang kali menyerang posisi militer Suriah selama 11 tahun terakhir dengan dalih menargetkan milisi pro-Iran.

Artikel Terkait