Penulis
Intisari-Online.com - Sejak perang Rusia dan Ukraina dimulai, pasukan Ukraina sangat tergantung dengan senjata dari negara-negara Barat.
Hingga saat ini, pasukan Ukraina menerima bantuan senjata dari negara-negara Barat. Khususnya Amerika Serikat (AS).
Ini karena mereka yakin bahwa senjata militer Amerika Serikat (AS) tidak kalah mematikan dengan senjata militer Rusia.
Namun dilaporkan kini Ukraina kekurangan pasokan dari Barat. Hal itu membuat negara lain turun tangan.
Kali ini Yunani dilaporkanakan mengirim kendaraan tempur amfibi senilai 1 juta Dollar AS ke Ukraina.
Tujuannya untuk membantu pertempuran Ukraina melawan pasukan Rusia.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (17/9/2022),Athena mengumumkan akan memasok 40 kendaraan tempur infanteri BMP-1 ke Ukraina padaawal pekan ini.
Menurutlaporan Reuters, kendaraan tempur infanteri BMP-1 yang akan dikirim ini dibangun selama era Uni Soviet.
Mengapa Yunani mendadak membantu Ukraina?
Diketahui Yunani memang merupakan anggota NATO. Namun negara ini sangat jarang terlibat dalam konflik.
Untuk pengiriman senjata ke Ukraina ini, rupanya hal itu merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran dengan Jerman.
Jika Yunanimengirimkan 40 kendaraannya ke Kyiv, maka Jerman akan menyerahkan 40 kendaraan tempur infanteri Marder ke Yunani.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht kemarin mengumumkan bahwa mereka akan memasok lebih banyak peluncur roket ke Ukraina.
“Kami telah memutuskan untuk mengirimkan dua peluncur roket ganda MARS II termasuk 200 roket ke Ukraina."
“Selain itu, kami akan mengirim 50 pengangkut personel lapis baja Dingo ke Ukraina.”
Akan tetapi menurutSamuel Ramani, Associate Fellow di Royal United Services Institute for Defense and Security Studies, Ukraina akan kecewa karena Marder tidak akan masuk ke tangannya.
Sebab stok kendaraan tempur infanteri Marder di Barat sudah menipis.
Inggris saja baru-baru ini terpaksa membeli howitzer dari pihak ketiga untuk dikirim ke Ukraina karena tingkat pasokannya sendiri yang rendah.
Tapi jangan khawatir, AS juga mengumumkan paket senjata baru senilai 600 juta Dollar AS untuk militer Ukraina.
Sumber mengatakan kepada Reuters, paket itu kemungkinan akan berisi amunisi dan amunisi untuk howitzer.
Tetapi di Amerika juga, para pejabat khawatir tentang menipisnya persediaan militer AS sendiri.
Bahkan stok peluru tertentu juga menjadi sangat sedikit.