Find Us On Social Media :

Twitter Membantu Polisi Menyatukan Pasien Alzheimar dengan Keluarganya

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 16 Februari 2016 | 16:15 WIB

Twitter Membantu Polisi Menyatukan Pasien Alzheimar dengan Keluarganya

Intisari-Online.com - Aparat keamanan di India benar-benar telah menemukan dan merasakan kekuatan besar media sosial. Belum lama ini Twitter telah membantu aparat kepolisian di sana menyatukan pasien Alzhiemar dengan keluarganya hanya dalam beberapa jam.

Sebelumnya, masih di negara yang sama, Twitter juga telah petugas kereta api menyelamatkan seorang gadis dari perdagangan manusia. (Baca juga: Media sosial mempertemukan gelandangan dengan keluarganya yang terpisah 40 tahun

Kembali ke pasien Alzhiemar. Tak lama setelah van polisi menemukan Kamla Gupta (80) dari Delhi utara, Wakil Komisaris Kepolisian Madhur Verma mengumumpan perinciannya melalui kicauan di media sosial berikon burung itu. Gupta, tulisnya, pasien Alzheimar, telah tersesat setelah mengunjungi sebuah kuil di pagi hari. Ia tidak bisa mengingat alamatnya bahkan setelah dibawa ke kantor pilisi.

Untuk diketahui, penggunakan media sosial oleh petugas kepolisian di bebera kota di India telah mengalami peningkatan. Cara ini dilakukan untuk bisa berkomunikasi dengan warga sekitar, menawarkan berita teranyar, dan terkadang untuk memecahkan masalah.

" >

Kepolisian Delhi sendiri, secara resmi, membuat akun Twitter pada Desember 2015 lalu, sementara Inspektur Verma telah menggunakan Twitter sejak 2014 lalu.

Pada Maret 2015, Inspektur Verma mendapat pujian untuk perannya menyelamatkan tiga anak hilang yang terlantar di stasion kereta api di Delhi. Setelah seorang wartawan mengunggah foto-foto mereka, Verma menugaskan misi penyelamatan dan akhirnya berhasil menyatukan anak-anak itu dengan orangtua mereka.

" >

(Baca juga: Twitter digugat seorang janda karena dianggap membiarkan rekruitmen teroris)“Twitter merupakan platform besar untuk menjangkau warga, dan menyajikan sisi lain dari cerita kami. Jika Anda mengikuti media sosial, Anda akan dapat menangkap denyut nadi masyarakat dan bahkan menantang rumor yang tidak berdasar (biasa disebut hoax),” ujar Verma.