Find Us On Social Media :

Dalam Waktu 24 Jam Ada 11 Penduduk Pribumi Kanada Berniat Bunuh Diri

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 13 April 2016 | 16:30 WIB

Dalam Waktu 24 Jam Ada 11 Penduduk Pribumi Kanada Berniat Bunuh Diri

Intisari-Online.com - Para pemimpin warga pribumi Kanada baru saja mengumumkan kondisi darurat di wilayah mereka. Pasalnya, hanya dalam waktu 24, terdapat 11 penduduk pribumi Kanada yang berniat bunuh diri. Jika dipersentasekan, angka itu sekitar 0,55% dari keseluruhan jumlah mereka.

Dari data yang dikeluarkan oleh Attawapiskat First Nation, ada 28 percobaan bunuh diri pada Maret kemarin. Tak hanya itu, 101 orang dari usia 11 hingga 71 juga telah berusaha mengakhiri hidup mereka sendiri sejak September tahun lalu. Dari sekian percobaan, hanya satu yang meninggal dunia.

“Ini adalah statistik kesehatan dan kependudukan yang brutal,” tulis Mashable.

Tak hanya soal bunuh diri, angka pengangguran di Kanada juga terus meningkat. Pada 2012 lalu, setidaknya angka itu sudah menyentuh angka 70%. Dampaknya, banyak anak-anak yang enggan meneruskan sekolah karena merasa tidak ada masa depan terang di hadapan mereka. 

Kondisi masyarakat pribumi di Kanada terbilang sangat memprihatinkan. Hanya ada empat tenaga medis yang bertugas di beberapa layanan kesehatan yang tidak memadai yang jumlahnya sangat sedikit di wilayah mereka. Jikapun ada profesional di sana, kebanyakan tidak berasal dari bangsa mereka, dan akan segera pergi kembali sesampainya di tempat itu.

Beberapa upaya protes dilakukan oleh para penduduk pribumi ini. Salah satunya dengan aksi mogok makan sebagai bentuk protes terhadap minimnya fasilitas kesehatan dan pendidikan. Protes-protes semacam ini sejatinya bukan barang baru bagi mereka, karena beberapa waktu yang lalu aksi serupa juga mereka lalukan untuk menuntut penyediaan tempat tinggal yang layak ketika cuaca dingin datang.

Menanggapi kondisi tersebut, para pejabat kesehatan di pusat kekuasaan kabarnya akan segera mengirimkan dukungan kepada mereka, para penduduk asli, yang berada di pedalaman, yang jauh dari akses kesehatan dan pendidikan.