Find Us On Social Media :

Hampir Seribuan Anak Tanpa Orangtua Datang Mencari Suaka ke Inggris

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 14 April 2016 | 16:45 WIB

Hampir Seribuan Anak Tanpa Orangtua Datang Mencari Suaka ke Inggris

Intisari-Online.com - Hampir seribu anak datang mencari suaka ke Inggris. Ironisnya mereka datang tanpa didampingi orangtua atau orangtua wali mereka alias sendirian. Anak-anak tersebut berusia sekitar 13 dan 14, bahkan ada juga yang masih 6 tahun.

Mereka, yang jumlah persisnya sektiar 870 anak, datang di wilayah pelabuhan laut internasional Kent. Menurut The Times, 305 orang di antaranya dari Eritrea dan hampir 200 anak dari Afganistan. Di wilayah Croydon, London selatan, ada 433 anak dengan 213 anak di antaranya dari Albania.

Sementara menurut Daily Mail, jumlah anak pencari suaka yang tiba di Inggris naik lebih dari 50%. Tahun lalu, hanya 350 anak. Dewan Kent County (KCC) memperlakukan mereka sebagai anak yatim piatu. Pejabat KCC telah menerapkan sistem “penyebaran secara nasional” untuk meringankan beban mereka.

Mereka masuk melewati Terowongan Channel. KCC telah menerima lonjakan besar jumlah anak pencari suaka dan diasuh oleh pihak berwenang dalam tahun-tahun terakhir bersamaan dengan peningkatan krisis migrasi di Eropa.

Untuk merawat dan mengasuh seorang anak, termasuk menyekolahkannya, diperlukan biaya sekitar 50.000 poundsterling atau sekitar Rp940 juta per tahun. Satu juta orang atau lebih diharapkan akan tiba di Eropa tahun ini. Sebagian besar dari mereka adalah pelarian dari perang saudara di Suriah.

Andrew Ireland, direktur perusahaan perawatan sosial, kesehatan, dan kesejahteraan di Kent County, mengatakan kepada Komite House of Lords bahwa ia terkejut begitu mengetahui alangkah banyak anak menyeberang ke Eropa untuk mencapai Inggris.

“Kebanyakan anak berusia di bawah 18 tahun. Ini problem besar,” kata Ireland. KCC akan merawat mereka dan mengecualikan dari urusan hukum, serta akan meminta perlindungan internasional.

Ireland mengaku bahwa jumlah migran, entah pengungsi atau pencari suaka anak, bakal meningkat karena krisis di Timur Tengah dan beberapa negara di Asia Selatan masih berlangsung. Secara nasional, total ada 1.080 anak tanpa orangtua atau wali yang mengajukan suaka dalam tiga bulan terakhir tahun lalu. Itu setara dengan 11 orang per hari.

Pemerintah Inggris telah meminta bantuan kelompok pegiat anak-anak internasional, Save the Children, untuk menangani 3.000 anak yang diperkirakan telah tiba di Eropa. Hal yang amat dikhawatirkan yaitu anak-anak rentan terhadap penyelundupan atau perdagangan manusia.