Penulis
Intisari-Online.com -Penulis Korea Selatan melalu novelnya The Vegetarian berhasil memenangi Man Booker International Prize 2016 untuk kategori fiksi. The Vegetarian sendiri berisi tentang keresahaan seorang perempuan yang memutuskan berhenti makan daging yang ternyata justru menghancurkannya.
Han mengalahkan nominator tak kalah beken lainnya seperti penulis Italia Elena Ferrante dan pemenang Nobel asal Turki Orhan Pamuk. Berkat kemenangan ini, Han mengantongi hadiah sebesar 50 ribu poundsteriling (sekitar Rp960 juta) yang diberikan dalam sebuah upacara di Victoria and Albert Museum, London.
Kritikus sastra Boyd Tonkin, yang juga ketua panel yang memilih pemenang dari 155 entri yang ada, mengatakan bahwa novel Han berisi “kelembutan dan teror” dalam kisah yang “meledak dan intensitas yang mendalam.” Kita tahu, penghargaan ini diberikan kepada semua buku yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Hadiah tersebut akan dibagikan secara merata kepada Han dan penerjemahnya Deborah Smith (28) yang baru belajar bahasa Korea kurang dari tujuh tahun yang lalu. Han, yang kini berusia 45, adalah penulis Korea pertama yang dicalonkan untuk menerima hadiah ini, yang diselenggarakan pertama pada 2005 lalu.
The Vegetarian adalah novel pertama Han yang diterjemahkan ke bahasa Inggris. Novel ini bercerita tentang Yeong-hye, seorang istri yang berbakti yang memutuskan untuk meninggalkan makan daging sama sekali. Menurut Han, novel ini terinspirasi dari ide “seorang perempuan yang tidak ingin menjadi bagian dari manusia pada umumnya lagi”. Novel ini merupakan pengembangan dari cerita pendeknya tahun 1997 yang bercerita tentang “seorang perempuan yang benar-benar beralih ke buah.”
“Saya ingin mengeksplorasi tentang kekerasan manusia, dan juga pertanyaan soal martabat manusia,” ujar Han.
Novel Han mengalahkan lima finalis lainnya termasuk The Story of the Lost Child karya penulis pseudonim asal Napoli Elena Ferrante, A Strangeness in My Mind-nya Orhan Pamuk, The Four Books-nya Yan Lianke, A General Theory of Oblivion milik pengarang Angola Jose Eduardo Agualusa, dan A Whole Life karya penulis Austria Robert Seethaler.(Daily Mail)