Sudah 'Dihantam' Dengan Sanksi Ekonomi Bertubi-Tubi Oleh Barat, Rusia Malah Mengaku Tidak Rugi Sepeserpun, Malah Singgung Asia Bisa Kalahkah Amerika Ini Alasannya

Afif Khoirul M

Penulis

Berbicara di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Putin mengatakan bahwa Barat tertinggal, dan Asia adalah masa depan.

Intisari-online.com - Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan rugi dalam konfrontasi global dengan Amerika Serikat karena konflik di Ukraina.

Tetapi sebenarnya diuntungkan dengan menciptakan rute baru untuk mengembalikan posisi Rusia di dunia.

Berbicara di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Putin mengatakan bahwa Barat tertinggal, dan Asia adalah masa depan.

Mengutip RT, dalam pidatonya, Putin hampir tidak menyebut Ukraina selain ekspor biji-bijian.

Namun, ketika ditanya oleh moderator apakah Rusia memiliki kerugian dari konflik tersebut, ia mengatakan bahwa Rusia tidak akan rugi apa-apa, tetapi sebaliknya, akan mengatasi hambatan.

"Kami tidak kehilangan apa pun dan tidak akan kehilangan apa pun. Segala sesuatu yang tidak perlu, berbahaya, dan menghalangi kita untuk bergerak maju akan dihilangkan," kata presiden Rusia itu.

"Mengenai apa yang sudah kita menangkan, saya bisa katakan bahwa pencapaian terbesar adalah penguatan kedaulatan, dan ini adalah hasil dari apa yang terjadi hari ini," katanya.

"Ini pada akhirnya akan membuat kita lebih kuat," kata Putin.

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sejak akhir Februari, dan masih belum diketahui kapan akan berakhir.

Pada bulan Juli, Putin mengatakan kepada Barat bahwa Rusia baru saja memulai di Ukraina dan menantang AS untuk mengalahkan Rusia.

Menghadapi Barat untuk Ukraina membuat Rusia "poros" ke Asia, terutama dengan ekonomi terbesar kedua di dunia yaitu China.

Putin percaya bahwa Barat tertinggal dengan mencoba mengisolasi Rusia dengan sanksi, merusak ekonomi global, sementara Asia bangkit untuk mengklaim masa depannya.

Baca Juga: Pantas Bikin Barat Panas Dingin, Sampai Media Inggris Sebut Perang Dunia III, China dan Rusia Mendadak Kerahkan 50.000 Tentara Bersama dengan Ribuan Senjata Siap Tempur, Ada Apa ?

Menurut Putin, sanksi Barat seperti menyatakan perang ekonomi.

"Untuk mencoba melawan jalannya sejarah, negara-negara Barat melemahkan pilar utama sistem ekonomi dunia yang dibangun selama berabad-abad," kata Putin, mencatat bahwa dolar AS, euro, dan pound Inggris kehilangan nilainya.

Hadir dalam forum yang diselenggarakan oleh Rusia tahun ini adalah Ketua Kongres Rakyat Nasional Li Zhanshu.

Putin akan bertemu Presiden China Xi Jinping di Uzbekistan minggu depan.

Putin mengatakan China akan membayar pembelian gas dari Gazprom dalam mata uang kedua negara, setengah dalam rubel dan setengah dalam yuan.

Barat berusaha mengisolasi Rusia secara ekonomi, sementara Rusia adalah salah satu pengekspor sumber daya alam terbesar di dunia.

Putin menegaskan ekonomi Rusia merespons dengan baik apa yang dia sebut sebagai agresi ekonomi dan teknis Barat, tetapi dia juga mengakui kesulitan di beberapa industri dan wilayah.

Artikel Terkait