Find Us On Social Media :

Akhirnya, Inggris Resmi Keluar dari Uni Eropa dan Inilah Dampak Sementaranya

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 24 Juni 2016 | 13:00 WIB

Akhirnya, Inggris Resmi Keluar dari Uni Eropa dan Inilah Dampak Sementaranya

Intisari-Online.com - Setelah melalui referendum yang sangat ketat, Inggris akhirnya resmi keluar dari Uni Eropa (UE). Bagi beberpa kalangan, keluarnya Inggris dari UE menjadikan negara ini berada di sebuah jalur ketidakjelasan dan kemunduran mengingat UE dibentuk supaya Eropa bersatu dan menjadi lebih besar sejak masa Perang Dunia II.

Inilah dampaknya untuk sementara…

Pasar finansial dunia turun seiring hasil referendum yang mendekati hasil: 51,8 persen warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.

Tak hanya itu, mata uang poundsterling menderita dengan penurunan terbesar hingga 10 persen terhadap dolar AS. Ini adalah posisi terendah sepanjang 31 tahun terakhir, yang mengekspresikan ketakutan masyarakat akan keputusan keluar dari Uni Eropa pada perekonomian terbesar kelima dunia tersebut.

Hasil referendum ini melengkapi upaya dua tahun Inggris mencoba bercerai dari Uni Eropa. Hasil ini juga memunculkan pertanyaan apakah London masih berperan dalan pasar keuangan global, serta menekan Perdana Menteri David Cameron untuk mengundurkan diri?

Mata uang Euro pun turun lebih dari 3 persen terhadap dolar akibat kekhawatiran bola liar Brexit akan merusak perekonomian Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara.  Investor membanjiri safe havens aset termasuk emas dan yen yang menguat. Sementara saham-saham Eropa dibuka dengan estimasi penurunan hingga 6-7,5 persen lebih rendah.

Belum ada komentar dari Bank of England. Sementara itu, para pembuat kebijakan global bersiap untuk mentsabilkan pasar, dengan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menjanjikan repsons yang diperlukan di pasar mata uang.

Saat ini terjadi euforia pihak "Leave" yang sudah mengklaim kemenangan mereka sebagai protes terhadap pimpinan politik Inggris, bisnis besar, serta pimpinan negara asing, termasuk Obama yang mendorong Inggris tetap di UE. “Jika prediksi tepat, ini akan jadi kemenangan bagi setiap orang, terutama orang biasa. Biarkan tanggal 23 Juni jadi hari kemerdekaan bagi kami,” kata Nigel Farage, pimpinan eurosceptic UK Independence Party.

Dia juga menyebutkan UE sebagai proyek gagal. Pada pukul 12.07 WIB, sebanyak 48,2 warga Inggris memilih tetap di UE, sementara 51,7 persen warga memilih keluar UE, dari pantauan penghitungan suara “Live” di Reuters