Penulis
Intisari-Online.com -Dua hari ke depan diprediksi sebagai puncak arus mudik Lebaran 2016. Salah satu hal yang mesti diperhatikan oleh para pemudik adalah jalur-jalur yang diprediksi sebagai titik rawan kecelakaan. Data Kementerian PErhububungan, setidaknya 22 titik rawan kecelakaan di jalur mudik Pulau Jawa, tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Polri, selama arus mudik lebaran pada 2015 terjadi 3.049 kecelakaan. Nah, selain keterampilan mengemudi dan kondisi fisik yang prima untuk perjalanan jauh, pemahaman mengenai rute juga harus ditingkatkan.
Berikut titik-titik rawan kecelakaan yang mesti diperhatikan oleh para pemudik:
Di Jawa Barat
1. Blanakan (penghubung Ciasem – Sukamandi) di Subang
2. Ruas Buahdua (Karangbungur-Subang) di Sumedang
3. Kandanghaur (Patrol - Eretan Wetan) di Indramayu
4. Kapetakan (Karangkendal –Karagampel) di Cirebon
5. Lohbener (Losarang – Lelea) di Indramayu
6. Pamanukan (Pemanukan – Ciasem) di Subang
7. Patokbeusi (Ciredak – Sukamandi) di Subang
8. Sukra (Pusakanagara – Patroli) di Indramayu
Di Jawa Tengah
1. Juwiring (Delangu-Klaten) di Klaten
2. Kaliori (Kaliori–Rembang) di Rembang
3. Losari (Losari–Tanjung ) di Brebes
4. Muntilan (Blabak-Muntilan) di Magelang
5. Sidoharjo (Masaran–Sragen) di Sragen
6. Tonjong (Tonjong–Bumiayu) di Brebes
7. Tuntang (Bawen – Salatiga) di Semarang
8. Ungaran (Unggaran-Bawean) di Semarang
Di Jawa Timur
1. Babat (Babat-Sukodadi) di Lamongan
2. Bancar (Bancar-Karangasem) di Tuban
3. Duduksampean (Gresik-Lamongan) di Gresik
4. Jenu (Jengolo-Tuban) di Tuban
5. Kedungalar (Ngawi – Widodaren) di Ngawi
6. Saradan (Caruban-Wilangan) di Madiun
Sebagai antisipasi, kita harus mematikan tubuh tetap prima. Kecukupan istirahat serta asupan nutrisi saat sahur dan buka puasa menjadi keharusan. Bagi yang tidak terbiasa mengemudi mobil jarak jauh, lebih baik bawa pengemudi cadangan untuk bergantian. Jangan memaksakan melanjutkan perjalanan saat kondisi Anda dan pengemudi cadangan lelah.
Pastikan juga kondisi mobil mudik sama primanya dengan tubuh kita. Lakukan pengecekan ke bengkel sebelum kendaraan dipakai mudik. Satu lagi, siapkan proteksi. Sekalipun sudah melakukan persiapan sebaik mungkin, hal-hal buruk masih ada kemungkinan terjadi.
Ingat, kadang-kadang kita sudah mengemudi dengan benar dan hati-hati, tetapi belum tentu pengemudi lain melakukannya. Lalu lintas arus mudik juga cenderung sangat padat, menambah risiko selama perjalanan.
Pastikan saja proteksi yang Anda pilih sudah tepat, termasuk jaminan kemudahan pengajuan klaim sat hal buruk benar-benar terjadi. Jangan khawatir, saat ini sudah ada proteksi yang melayani pengajuan klaim cukup melalui aplikasi di ponsel. Garda Oto lewat aplikasi Otocare, misalnya.(Kompas.com)