Penulis
Intisari-Online.com -Pernahkah Anda bertanya-tanya: kapan pertanya kali tradisi bulan madu (bahas Inggris Honeymoon) terjadi? Dari manakah istilah ini berasal? Usut punya usut, tradisi bulan madu ternyata sudah ada sejak abad ke-16 di Inggris.
Benar, istilah bulanmadu mulai populer semenjak abad ke-16. Orang zaman dulu, menyebut bulan madu untuk mendefinisikan bulan-bulan awal pernikahan, sama sekali bukan perjalanan bulan madu seperti sekarang. Pada 1552 silam, penulis Richard Huloet, mendefinisikan honeymoon dengan Honey Mone, yang memiliki arti pengantin baru.
Kemudian, penulis esai dan puisi asal Inggris, Samuel Johnson, menyederhanakan Honey Mone dengan Honeymoon. Ia menjabarkan honeymoon sebagai bulan pertama resmi sebagai suami istri, di mana hari berjalan mesra dan manja.
Huloet dan Johnson, keduanya menjabarkan bahwa honeymoon adalah bulan di awal pernikahan, bukan sebuah perjalanan. Namun, padan akhir abad ke-18, bulan madu bergulir menjadi perjalanan pengantin baru bermula di Inggris.
Saat itu, pengantin baru melakukan perjalanan yang disebut Bridal Tour untuk mengunjungi rumah saudara dan rekan yang tidak sempat menghadiri upacara pernikahan. Dalam buku Marriage Customs of the World, George P. Monger, menjelaskan bahwa Bridal Tour telah menjadi budaya pada keluarga arisktokrat dan keluarga kaya di Inggris untuk berkeliling Eropa mengunjungi saudara.
Kemudian, tradisi ini pun berubah istilah menjadi honeymoon dan diterapkan oleh orang-orang Amerika di akhir abad 19. Pada zaman tersebut, tren honeymoon dan liburan “meledak” di antara kalangan menengah atas dan kalangan atas di Eropa serta Amerika.
Lalu, pada tahun 1940-an, 1950-an, bulan madu pun telah menjadi tradisi dunia yang diaplikasikan oleh banyak orang dari segala kelas ekonomi. Namun, sekarang, berkaitan dengan pekerjaan dan finansial, banyak pasangan pengantin baru yang menunda bulan madu. Mereka melakukannnya beberapa bulan setelah menikah. Tren ini pun disebut dengan istilah Mini Moon.(Kompas.com)