Mengedepankan Pengajaran Ini, Pantas Saja Kecerdasan Orang Yahudi Begitu Terbentuk hingga Ilmuwannya Klaim Telah Sukses 'Memukul Mundur' Proses Penuaan Manusia

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Orang Yahudi Cerdas

Intisari-Online.com-Mungkin Anda sudah sering mendengar gagasan tentang kecerdasan bangsaYahudi.

Bahkan fakta menunjukkan bahwa beberapa orang pintar di dunia telah mewarisi darahYahudi,salah satunya yakniAlbert Einstein.

Orang-orang Israel atauYahudimerupakan keturunan Abraham atau Ibrahim, yang membangun kepercayaan monoteisme bahwa hanya ada satu Tuhan, pencipta alam semesta.

Abraham, putranya Yitshak (Ishak), dan cucu Yakub disebut sebagai bapa bangsa Israel.

Tak dapat dipungkiri, dalam sains pun mereka dapat dikatakan unggul.

Bahkan, ilmuwan Israel mengatakan mereka tidak hanya berhasil menghentikan proses penuaan.

Lebih jauh, mereka bahkan bisa memukul mundur proses penuaan, atau dalam kata lain mampu membuat muda.

Studi tersebut dipublikasikan di majalahAgingpada 18 November 2020 silam.

Kuncinya yakni penggunaan oksigen.

Dilansir dariAl Jazeera, Minggu (22/11/2020), penelitian tersebut merupakan kolaborasi antaraTel Aviv UniversitydanMedical Center Shamir.

Penelitian dilakukan dengan memberikan oksigen dalam tekanan tinggi dalam sebuah ruangan.

Aksi tersebut dilaporkan dapat memukul mundur 2 hal yang berkaitan dengan penuaan dan penyakit.

Dengan menggunakan perawatan oksigen hiperbarik (HBOT) pada orang dewasa sehat yang menua, para peneliti menemukan pemendekan telomer (ujung kromosom) dan akumulasi sel-sel tua dan rusak dalam tubuh bisa dibalik.

Artinya, sel darah orang dewasa sebenarnya tumbuh lebih muda seiring dengan kemajuan terapi ini.

Sebanyak 35 orang dewasa di atas usia 64berkontribusidalam penelitian ini dan diberi HBOT selama 90 menit sehari, lima kali seminggu selama tiga bulan.

Sebagai bangsa yang dikenal cerdas, menurut penelitian seperti yang diwartakanInstitute for Ethics and Emerging Technologies, salah satu pendekatan penting untuk pembelajaran orang Yahudi adalah dialektika.

Talmud itu sendiri bukanlah "kode hukum" tetapi sebagai gantinya, ringkasan besar dari argumen.

Orang Yahudi didorong untuk melihat perspektif yang berbeda dari suatu masalah, dan mereka diajarkan untuk mempertanyakan segala sesuatu, termasuk Hukum, logika Rabi, dan sistem kepercayaan seseorang.

Keterampilan analitik dan strategis yang dikembangkan baik dalam dialektika Yahudi maupun pemikiran kritis merupakan komponen penting dari tes IQ, dan itu penting dalam karir hukum, akademik, sains, dan teknik.

Baca Juga:Berkaitan dengan 'Mata Iblis,' Apa Sebenarnya Makna Gelang Tali Merah yang Dianggap sebagai Khas Tradisi Yahudi Ini?

(*)

Artikel Terkait