Bukannya Senang, Putin Justru Tampak Ragu Saat Jenderal Top Rusia Semangat Bikin Klaim 'Menggembirakan' Berkaitan dengan Invasi ke Ukraina Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com -Sejak dimulai pada 24 Februari 2022 lalu, serangan Rusia ke Ukraina masih berlangsung hingga saat ini.

Kantor Kepresidenan Ukraina melaporkan bahwa pertempuran sengit terjadi di hampir seluruh wilayah Kherson, Ukraina selatan yang diduduki Rusia.

Di saat perang masih berlangsung, direktur Garda Nasional Rusia telah memulai kampanye untuk meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Ukraina "mendukung" Rusia merebut wilayahnya.

Menurut Kremlin, direktur Viktor Zolotov kepada Putin, mengatakan, “Saya ingin menekankan bahwa kami dapat merasakan bahwa penduduk di daerah yang dibebaskan mendukung kami."

Zolotov mengatakan, "Mereka menyadari bahwa kami membela hak mereka untuk kehidupan yang damai dan kebahagiaan anak-anak mereka.”

MelansirDaily Beast, dalam video percakapan tersebut, Putin terlihat tampak bermasalah dan khawatir, mencengkeram meja, sementara Zolotov berbagi pemikirannya.

Upaya Zolotov memberi Putin narasi bahwa warga Ukraina sendirilah yang ingin Rusia merebut wilayah di Ukraina datang tepat ketika dua pejabat AS mengatakan bahwa pemerintahan Biden kekhawatiran bahwa Rusia mungkin bersiap untuk menjalankan referendum palsu.

Referendum dilakukan dalam rangka untuk membuatnya tampak seperti Ukraina mendukung invasi Rusia.

Rusia sendiri juga menjalankan referendum palsu di Cremia.

Hal itu berulang kali dinyatakan tidak sah oleh Amerika Serikat dan sekutu lainnya.

Ini terjadi menyusul pengambilalihan semenanjung Ukraina oleh Rusia pada 2014 lalu.

Zolotov melanjutkan, “Pasukan Garda Nasional mencapai berbagai tujuan untuk menjaga hukum, ketertiban, dan keamanan, dan untuk melanjutkan kehidupan damai di wilayah yang dibebaskan di republik Donetsk dan Lugansk, serta di wilayah Zaporozhye dan Kherson.”

Namun, kenyataan di lapangan amat berbeda.

Pasukan Ukraina melakukan serangan balasan di selatan Ukraina dalam upaya untuk mendapatkan kembali tanah yang diambil alih Rusia di awal perang.

Klaim Zolotov, yang tidak dia berikan bukti, juga bertepatan dengan serangkaian kegagalan memalukan bagi Rusia dalam perang di Ukraina.

Pada Senin (29/8/2022), pasukan Ukraina telah meningkatkan tembakan artileri mereka di Ukraina selatan.

Pasukan Ukraina telah mulai bekerja untuk melancarkan serangan balasan terhadap Kherson.

Kherson sendiri merupakan salah satu kota yang direbut Rusia pada awal perang.

Pihak berwenang Ukraina sejauh ini mengatakan mereka telah menghancurkan 159 orang Rusia dan 60 peralatan.

Baca Juga: Benci Setengah Mati dengan Vladimir Putin, Ini Cara 'Tingkat Gila' yang Disiapkan Pasukan Gerilya Ukraina untukMemusnahkan Orang Nomor 1 Rusia Itu, Diam-diam Dilatih oleh Pasukan Khusus Amerika

Artikel Terkait