Find Us On Social Media :

Pantas Mati-matian Diperebutkan Rusia dan Ukraina, Rupanya Kota Kherson Menjadi Kunci Penting Ini untuk Kedua Negara

By Tatik Ariyani, Rabu, 31 Agustus 2022 | 13:05 WIB

(Ilustrasi) Perang Rusia dan Ukraina - Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky

Intisari-Online.comKherson adalah kota besar pertama yang jatuh ke Rusia setelah Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Saat ini, Kherson telah menjadi fokus serangan balasan yang dilaporkan oleh pasukan Kyiv untuk merebutnya kembali dari Rusia.

Ukraina mengklaim atas serangan baru terhadap posisi Rusia di sekitar kota pelabuhan selatan yang strategis di muara pintu keluar Sungai Dnieper ke Laut Hitam.

Hal itu telah memicu spekulasi bahwa upaya yang telah lama ditunggu-tunggu untuk merebut kembali wilayah dan ibukota oleh Ukraina sedang berlangsung.

"Merebut kembali wilayah pendudukan provinsi Kherson di tepi barat Dnieper akan menjadi kemenangan psikologis dan politik utama bagi Kyiv," kata Peter Rutland, profesor Studi Rusia, Eropa Timur dan Eurasia, di Universitas Wesleyan, Connecticut, melansir Newsweek, Rabu (31/8/2022).

"Kota Kherson adalah satu-satunya ibu kota provinsi yang jatuh ke tangan Rusia. Itu juga akan membuat lebih sulit bagi Rusia untuk melancarkan serangan untuk merebut Odesa," katanya kepada Newsweek.

"Namun itu masih akan meninggalkan sebagian besar wilayah pendudukan Rusia di tepi timur Dnieper, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia."

Pada hari Selasa, kantor kepresidenan Ukraina melaporkan bahwa telah terjadi "ledakan kuat" dan "pertempuran sengit" di wilayah tersebut pada siang dan malam hari.

Laporan itu mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menghancurkan gudang amunisi dan semua jembatan besar di seberang Sungai Dnieper yang diperlukan untuk membawa pasokan ke pasukan Rusia.

Kantor berita Rusia Tass mengatakan pada hari Selasa, ada lima ledakan di Kherson yang kemungkinan disebabkan oleh sistem pertahanan udara yang sedang bekerja.

Sementara itu, Komando Operasi militer Ukraina Selatan juga melaporkan menghancurkan sebuah ponton yang melintasi Dnieper serta selusin pos komando di wilayah Kherson.

Sejak akhir Juni, Ukraina telah menggunakan peluncur roket Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok AS untuk menargetkan jembatan di atas Dnieper, untuk mengganggu pasokan amunisi dan alat berat lainnya ke pasukan Rusia.