Find Us On Social Media :

Hendak Renovasi Masjid, Warga Batang Menemukan Wajan Raksasa Berdiameter Hampir Tiga Meter

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 20 Juli 2016 | 16:40 WIB

Hendak Renovasi Masjid, Warga Batang Menemukan Wajan Raksasa Berdiameter Hampir Tiga Meter

Intisari-Online.com - Hendak merenovasi masjid, warga Karangasem Utama, Kabupaten Batang, Jawa Tengah dihebohkan dengan wajan raksasa berdiameter hampir tiga meter. Wajan itu terlepak persis di bawah pondasi masjid yang sudah berdiri sejak 1970-an silam.

Tak hanya warga setempat, wajan raksasa itu juga didengar oleh warga-warga desa sekitar. Warga Pasir Sari Batang, Agung (37) mengaku penasaran bentuk wajan raksasa tersebut. Dia mengetahui wajan tersebut dari informasi tetangganya.

“Ternyata benar besar wajannya,” ujar Agung yang datang bersama istri. “Lebarnya kira-kira ada dua meter.”

Selain penemuan wajan raksasa, pekerja bangunan di Masjid Al Furqon juga menemukan tulang belulang. “Dugaannya itu tulang manusia. Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil-kecil, berjumlah lima,” kata takmir Masjid Al Furqon, Kartiko (55).

Kartiko menjelaskan, penemuan wajan raksasa dan tulang belulang tersebut saat sedang membuat pondasi sedalam 1,5 meter. Pekerja kesulitan membongkar tanah tersebut, namun setelah dilihat bentuknya ternyata wajan raksasa.

Sedangkan ukuran wajan yang telah diukur tersebut memiliki diameter 270 sentimeter, dan tinggi 70 sentimeter. “Rencananya wajannya baru akan diambil besok Rabu (hari ini) oleh balai purbakala (Balai Pelestarian Cagar Budaya, Yogyakarta),” tambahnya.

Ia menceritakan, sejarah bangunan tersebut sebelumnya merupakan pabrik gula yang berdiri sejak 1820. “Kemungkinan wajan ini dulu alat memasaknya,” jelasnya. Penemuan wajan raksasa itu memberikan dampak positif karena banyak warga yang berdatangan.

Bahkan, saat memasuki pintu depan masjid sudah ada empat kotak amal yang disiapkan untuk warga yang ingin melihat wajan raksasa. Senin kemarin, warga yang datang sampai pukul 12 malam.

Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan, ia ingin benda yang ditaksir berusia ratusan tahun tersebut bisa jadi aset daerah. Selanjutnya, bisa menjadi cikal bakal pengembangan museum di Batang. Termasuk memiliki Benda Cagar Budaya (BCB) yang berada di Museum Ronggowarsito Semarang.