Find Us On Social Media :

Mengunjungi Kampung Warna-warni di Malang

By Moh Habib Asyhad, Senin, 25 Juli 2016 | 12:00 WIB

Mengunjungi Kampung Warna-warni di Malang

Intisari-Online.com - Jika Denmark punya Nyhavn, jika Rio De Janiero di Brasil punya Favela, jika di Yogyakarta punya Kampung Code, maka Malang punya Kampung Warna-warni yang terletak di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Meski lebih mirip dengan Kampung Code di Yogyakarta, para penderinya menyebut Kampung Warna-warni ini terinspirasi dari kampung serupa di Rio De Janeiro.

Meski pengecatan belum sepenuhnya, rampung, setiap hari, banyak warga yang mengunjungi kampung yang ada di pinggir sungai Brantas itu. Bahkan, sejumlah turis asing juga sudah sempat mengunjungi kampung tersebut.

Kampung Warna-warni ini digagas oleh delapan mahasiswa Semester 6 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dinni Anggraeni, salah satu dari mereka, mengataka, terbentuknya kampung tersebut terinspirasi dari kampung yang ada di Rio De Janeiro, Brazil.

“Kalau di sana kan rumahnya kotak-kotak. Tapi kalau di sini rumah kampung biasa," katanya kepada Kompas.com, Senin (25/7).

Konsep Kampung Warna-warni ini awalnya berasal dari tugas kuliah. Dari situ kelompok mahasiswa ini menggandeng perusahaan cat yang ada di Malang untuk membuat Kamung Warna-warni. Semula, kampung ini sangat kumuh, bahkan menjadi 11 kampung kumuh di Indonesia. Dengan dijadikannya sebagai Kampung Warna-warni, ia berharap kampung tersebut tidak lagi menjadi kampung kumuh.

 

Dinni dan teman-temannya juga meminta kepada warga setempat untuk selalu menjaga kebersihan kampung mereka. “Itu (sampah) jadi semacam permasalahan. Bagaimana cara mengubah perilaku masyarakat. Otomatis kalau kampungnya sudah bersih dan berwarna, perilaku masyarakat akan berubah,” jelasnya.

Sejak awal, kampung ini tidak ditujukan untuk kepentingan pariwisata. Namun jika kampung tersebut diminati wisatawan, itu menganggap sebagai bonus. “Itu bonus aja. Harapan kita ingin mengubah perilaku masyarakat. Itu aja,” ujar Wahyu Fitri Aningtyas, mahasiswa lain yang ikut menggagas konsep kampung ini.

Velinova, salah satu pengunjung asal Kecamatan Pakishaji, Kabupaten Malang, mengaku senang jalan-jalan di kampung tersebut. Baginya, kampung itu menjadi unik karena penuh warna dan berada di pinggir sungai. “Bagus sih, menarik. Tapi harus ada yang bener menjaga. Harus ada yang kelola. Lebih berwarna aja,” katanya.

Ada ratusan rumah yang dicat dengan berbagai warna di Kampung Warna-warni tersebut. Ratusan rumah itu berada di RT 6, 7 dan 9. Rumah-rumah itu dicat di bagian luar dan atap. Sebagian ada yang diukir sehingga tampak lebih indah.