Find Us On Social Media :

Luke Aikins, Orang Pertama di Dunia yang Melompat dan Mendarat Tanpa Parasut dari Ketinggian 8 Km

By Moh Habib Asyhad, Senin, 1 Agustus 2016 | 08:30 WIB

Luke Aikins, Orang Pertama di Dunia yang Melompat dan Mendarat Tanpa Parasut dari Ketinggian 8 Km

Intisari-Online.com - Luke Aikins baru saja dinobatkan sebagai orang pertama di dunia yang melompat dan mendarat tanpa paratus dari ketinggian 8 km atau sekitar 25 ribu kaki. Setelah sekitar dua menit terjun bebas, laki-laki 42 tahun itu mendarat di sebuah jaring-jaring dengan tinggi dan luas 97 meter di Big Sky di pinggiran Simi Valley, California, Amerika Serikat.

Seketika itu, sorakan langsung meledak. Ia langsung meloncat keluar jaring, lalu berjalan dan memeluk istrinya, Monica. Ia datang bersama anaknya yang masih empat tahun, Logan, dan anggota keluarga lainnya. “Aku hampir melayang, dan itu luar biasa,” ujar skydiver yang telah melakukan lebih dari 18 ribu lompatan itu.

Perlu diketahui, aksi ini disiarkan langsung oleh jaringan Fox untuk TV khusus “Stride Gum Presents Heaven Sent”. Aksi ini hampir berjalan di luar perencanaan ketika Screen Actors Guild memerintahkannya untuk menggunakan parasut demi keamanannya. Tapi dengan berbagai pertimbangan, Aikins menolak tawaran itu.

Beberapa menit sebelum meloncat, pembawa acara memastikan bahwa Aikins akan meloncat dari pesawat tanpa parasut. Tak lama kemudian, ia akhirnya melompat, bersama 13 penerjun lainnya yang tiap-tiap penerjun itu mengenakan parasut. Satu di antaranya membawa kamera, satu lagi khusus mengikutinya, dan satu lagi bersedia dengan tabung gas yang sewaktu-waktu diperlukan.

 

Sebelum menjalankan aksinya, Aikins sempat gugup. Ia teringat ibunya yang tidak akan datang ke lokasi aksi nekat tersebut. Ia juga mengingat kembali ketika seorang kawannya menawarkan aksi ini dua tahun lalu yang sempat ia tolak mentah-mentah—namun akhirnya menerimanya beberapa minggu kemudian.

 

Kiprah Aikins sebagai skydivers sudah tak diragukan lagi. Ia sudah mulai melompat ketika berusia 12 tahun—dan mulai melompat solo empat tahun kemudian. Ayah dan kakeknya juga seorang skydiver, sementara istrinya telah mencatat sekitar 2.000 loncatan. Singkatnya, keluarga Aikins adalah keluarga skydiver.