Intisari-Online.com - Ia adalah Bayezid Hossain. Jika dilihat dari wajahnya, bocah ini tampak sangat tua meski baru berusia empat tahun. Sejak kecil, Bayezid didiagnosis menderita progeria, sebuah penyakit kelainan kode genetik, tepatnya kelainan protein (Lamin A) di sekitar inti sel yang mengakibatkan penuaan dini sebelum waktunya.
Seperti dilaporkan oleh Mail Online, akibat sindrom ini, wajah Bayezid terlihat bengkak, matanya cekung, kulitnya kendur, sendinya menua, ia juga kesulitan buang air, dan memiliki gigi yang sangat lemah dan gambar rusak. Lebih tragis lagi, orang-orang di sekitarnya, bagian terluar Magura, Bangladesh bagian selatan, menghindarinya. Anak-anak pun takut bermain dengannya.
“Bayezid baru bisa belajar berjalan ketika berusia tiga tahun, padahal giginya sudah lengkap ketika ia berusia tiga bulan,” ujar ibunya, Tripti Khatun, seperti dilaporkan Metro.co.uk. “Pertumbuhan fisiknya benar-benar tak normal tapi secara mental ia memiliki tutur kata yang baik, sangat sadar, dan sangat intuitif untuk anak seumurannya.”
Ia juga tidak terlihat seperti anak-anak lainnya. Benar, ia tampak seperti orang tua. “Sebagai seorang ibu, awalnya saya tidak bisa menahan rasa sakit melihat kondisi anak saya,” tambah Tripti.
Sebagai informasi, harapan hidup orang dengan progeria biasanya 13 tahun. Mereka biasanya rentan sekali terkena serangan jantung dan stroke. Ayah Bayezid, Lovelu, mengatakan, mereka telah menghabiskan sekitar 4.000 poundsterling (sekitar Rp69 juta) untuk biaya pengobatannya. Tapi nyatanya, tak seorang dokter pun bisa mengobatinya.
“Kondisi masih tetap sama, bahkan kondisinya akan semakin memburuk dari hari ke hari,” tambah Lovelu. “Anakku bukan bayi yang normal, dan itu lebih tragis untuk setiap orangtua ketika mengetahui anak mereka tidak akan bertahan lama.”