Find Us On Social Media :

Lima Orang yang Secara Ajaib Lolos dari Kematian (1): Wenseslao Moguel yang Selamat Setelah Dieksekusi Mati

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 2 Agustus 2016 | 16:00 WIB

Lima Orang yang Secara Ajaib Lolos dari Kematian (1): Wenseslao Moguel yang Selamat Setelah Dieksekusi Mati

Intisari-Online.com - Benar kata para pemuka agama, hidup dan mati itu urusan Tuhan Sang Maha Pembuat Hidup dan Penentu Mati. Sekeras apa pun upaya yang kita lakukan untuk membunuh seseorang, tapi jika Tuhan belum berkehendak, sia-sialah. Lima orang ini, secara ajaib lolos dari kematian, yang jika dinalar tidak mungkin bisa dihindari.

Pada 18 Maret 1915, Wenseslao Moguel, tawanan revolusi Meksiko, dijatuhi hukuman mati—tanpa percobaan—dan akan segera dieksekusi oleh regu tembak. Setelah ditembak sembilan kali, para algojo memutuskan untuk menghabisinya dengan tembakan terakhir tepat di tempurung kepalanya dari jarak dekat. 

Beberapa orang mungkin akan langsung berteriak, langsung menangis, dan sebagian besar akan mati. Tapi, tidak dengan Moguel.

Ia pura-pura mati sampai para aljogo percaya bahwa ia benar-benar mati. Setelah para algojo itu pergi, ia mulai menggerakkan jari-jemarinya dan melanjutkan hidupnya lebih lama. Bahkan, pada 1937, ia muncul dalam acara Ripley’s Believe It or Not.

 

Semua bermula dari pertengkaran sepasang kekasih Calvin Tillie dan Selietha Parker, ibu Alexis Goggins. Setelah cekcok, Tillie memaksa Parker—Goggins juga ikut—di bawah todongan senjata. Saat mobil diparkir di sebuah pom bensin, Tillie marah dan menyebut Parker menelopon polisi. Ia mulai memukul dan menembaki mobil dan Parker.

Sebagai anak, Goggins langsung melindungi ibunya yang diberondong peluru. Bukannya melunak, Tillie semakin menjadi. Ia juga menembak gadis ingusan itu, enam kali. Goggins pun menderita luka tembak di mata, dagu, pipi, dagu kiri, dada kanan, dan lengan. Ajaibnya, Goggins dan ibunya selamat, meskipun cedera parah.

Ternyata, Tillie tidak lebih pintar dari bocah Tingkat Lima. Ia kini harus mendekam di penjara hingga 25 hingga 60 tahun ke depan.

Vesna Vulovic bisa disebut memiliki pengalaman bertahan hidup paling gila, dan akan membuat kita sangat bersyukur. Pada Januari 1972, Vulovic adalah pramugrari Serbia untuk penerbangan 367. Hanya sedikit ia tahu bahwa penerbangan ini adalah target teroris sakit jiwa yang bertujuan membunuh semua orang di dalam pesawat. Ketika terbang di ketinggian 33 ribu kaki di atas Republik Ceko, seorang anonim pecundang Kroasia mengumumkan ada bom dalam pesawat.

 

Beberapa menit kemudian, pesawat meledak dan pecah berkeping-keping menewaskan seluruh penumpang—minum si pramugrari Vulovic yang meloncat ke udara berharap bisa bertahan hidup. Tapi itu bukan akhir masalah, ia harus berhadapan pada kenyataan: mati atau hilang. Ia pun meluncur dari ketinggian sekitar 6 mil tanpa parasut dan jatuh di sebuah sisi gunung yang membeku.

Ia bangun dari koma 27 hari kemudian dalam kondisi tengkoraknya retak, kedua kakinya patah, dan tiga tulangnya hancur, membuatnya lumpuh dari bagian pinggang ke bawah. Tapi kematian belum berjodoh dengannya. Setelah menjalani operasi, Vulovic pulih dengan cepat. Tidak hanya berjalan, ia juga bisa terbang. Pada 1985, ia bahkan dinobatkan sebagai orang yang pernah terjadi dari tempat paling tinggi oleh Guinness Book of World Records.