Find Us On Social Media :

Perempuan-perempuan Suku Yao, Rapunzel 'Nyata' dari Negeri China

By Mentari Desiani Pramudita, Jumat, 5 Agustus 2016 | 15:30 WIB

Perempuan-perempuan Suku Yao, Rapunzel 'Nyata' dari Negeri China

Intisari-Online.com - Pernah mendengar dongeng Rapunzel? Kisah ini sama terkenalnya dengan dongeng Cinderalla atau Snow White. Pernah juga diadaptasi menjadi film oleh Disney Walt dengan judul Tangled. Dongeng ini menceritakan seorang putri yang tinggal disebuah menara tinggi dan mempunyai rambut yang sangat panjang. Saking panjangnya, rambut Rapunzel bisa digunakan memanjat oleh seorang pangeran. Tak hanya di negeri dongeng, Rapunzel juga ada di dunia nyata.Sebuah etnis di China bernama Yao memiliki ciri khas yang unik. Para perempuannya berambut panjang, dan hanya akan memotong rambut sekali seumur hidup.

Etnis Yao hidup di desa Huangluo yang berada di Provinsi Guangxi. Terdapat 600 warga anggota etnis Yao, 60 di antaranya adalah perempuan yang memiliki rambut dengan panjang tiga kali lipat dari panjang rambut perempuan pada umumnya.

Para perempuan ini mencuci rambut mereka menggunakan air beras ketan yang dicampur dengan air yang mengalir di sungai dekat tempat tinggal mereka. Cara ini membuat rambut mereka tetap sehat, halus, dan mengkilap. Ketika masih basah, rambut panjangnya akan dililitkan di tangan mereka, dan setelah kering akan dijepit.

Menurut Pan Jifeng (51), salah satu warga etnis Yao, tradisi ini sudah turun-menurun dilakukan sejak 2.000 tahun yang lalu. Para perempuan lokal harus menjaga rambut panjangnya tetap sehat dan berkilau. “Kami tidak memotong rambut sejak lahir,” kata Pan.

Pan menambahkan, perempuan etnis Yao hanya memotong rambut ketika memasuki usia 18 tahun. Oleh penduduk setempat, usia tersebut dianggap sebagai fase dewasa. Dalam upacara adat, rambut yang dipotong, tidak dibuang melainkan diawetkan.