Penulis
Intisari-online.com - Menjelajah tempat bersejarah di kota Solo tampaknya memang tak akan ada habisnya.
Beberapa lokasi di Solo ternyata menyimpan sejarah besar, salah satunya adalah taman Banjarsari, atau Monumen 45.
Taman ini kini menjelma menjadi tempat wisata, dan taman bermain bagi penduduk Solo.
Juga bisa menjadi tempat istrirahat bagi beberapa orang sekitarnya.
Menurut cerita yang dikutip dari Surakarta.go.id, taman ini dibangun di lokasi Banjarsari, yang dulunya adalah kawasan villa pekerja perkebunan asal Eropa.
Selain itu, wilayah ini juga sempat berubah menjadi arena pacuan kuda, hingga tempat latihan pasukan Mangkunegaran.
Legiun tersebut, dibentuk pada masa pemerintahan Mangkunegaran II yang didanai oleh Belanda.
Pasukan ini, merupakan pasukan tempur Pangeran Sambernyawa dengan kekuatan 1150 personil.
Tak hanya itu saja, tempat ini juga menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.
Tahun 1949, peristiwa berdarah terjadi ditaman ini, pada saat serangan umum empat hari antara 7-10 Agustus 1949.
Alhasil, lokasi tersebut kemudian dibangun menjadi Monumen 45 untuk mengenang jasa Letkol Slamet Riyadi dan rekannnya Mayor Ahmadi.
Monumen 45 dibangun oleh pemerintah Surakarta 31 Oktober 1973, kemudian diresmikan tahun 1976.
Dari bentuknya Monumen 45 ini memilikibentuk seperti rumah joglo yang memang rumah adat khas Jawa Tengah.
Monumen 45 terletah di tengah taman dengan dikelilingi kolam.
Untuk tingginya, monumen ini berukuran 17 meter yang melambangkan kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemudian ornamen seperti patung pahlawan Indonesia juga terlihat di sisi selatan dan utara.
Di sebelah selatan ada tiga patung pahlawan, dengan satu wanita yang membawa kotak obat.
Kemudian, di bawahnya ada relief yang menggambarkan perjuangan rakyat Solo sejak perang hingga kemerdekaan.
Sementara itu, taman tersebut sempat terabaikan sejak krisis pada 1998.
Bahkan lokasinya terlihat kumuh dan gelap, karena banyak pedagang dan gelandangan di taman tersebut.
Namun, sejak walikota Solo, Joko Widodo menjadi Presiden, taman ini kini kembali dirawat dan beberapa pedagang serta gelandangan ditertibkan.
Bahkan kini menjadi tempat yang cukup bagus untuk bersantai, karena lokasinya yang sudah tertata dengan pemandangan air mancur, jalus pedertrian, dan hutan hijau.