Intisari-Online.com – Istilah sehidup semati rupanya memang bisa terjadi. Berikut kisah pasangan yang sudah menikah selama 63 tahun ini meninggal dengan jeda 20 menit saja.
Setiap hari Henry akan pergi ke panti jompo tempat tinggal Jeanette. Bukan hanya sekali sehari, terkadang Henry akan datang ke sana tiga kali sehari. Bersama-sama, pasangan ini akan makan siang, minum kopi, bermain bingo, atau membaca renungan.
Henry akhirnya ikut pindah tinggal di panti jompo Jeanett ketika pihak rumah sakit berkata bahwa usianya sudah tidak lama lagi. Pasangan ini ditempatkan pada ruangan yang sama.
Setelah beberapa hari berlalu, Jeanette meninggal pada tanggal 3 Juli. Usianya waktu itu adalah 87. Seakan tak sanggup harus hidup sendiri, Henry akhirnya meninggal 20 menit setelahnya di usia 86 tahun.
Ketika Jeanette sudah meninggal, anak-anak mereka berkata pada ayahnya bahwa ia tak perlu berjuang sendiri. Jika ia ingin pergi dengan ibunya, mereka sudah rela. Untuk pertama kalinya pada hari itu, Henry membuka mata. Ia melihat ke tubuh Jeanette yang sudah tak bernyawa dan ia kemudian meninggal beberapa menit setelahnya.
Anak-anak Henry dan Jeanette berkata bahwa ketika ayahnya meninggal, jam di dinding rumah sakit berhenti. Mereka percaya bahwa kematian kedua orangtuanya yang hanya berselang beberapa menit merupakan bukti kasih Allah pada keduanya. Pihak rumah sakit kemudian melakukan perayaan kecil untuk memeringati meninggalnya pasangan yang luar biasa ini.
(yahoo.com)