Penulis
Intisari-Online.com -Sekelompok arkeolog baru saja menemukan jejak piramida di sebuah stepa di Kazakhstan, yang usianya masih dalam tahap penyelidikan. Meski beberapa bagiannya telah banyak dijarah tangan-tangan tak bertanggung jawab, para arkeolog mengklaim telah menemukan beberapa petunjuk, termasuk tembikar di dekatnya, untuk mempersempit periodesasi didirikannya situs ini.
Piramida yang diduga dibangun pada 3.000 tahun yang lalu ini disebut berfungsi sebagai kuburan orang-orang dari kalangan elite, mungkin raja. Sebagai perbandingan, piramida pertama di Mesir diyakini dibangun pada 4.700 tahun yang lalu.
Kepada Ancient Origin, Arkeolog Victor Novozhenov dari Kazakh National University yang menjadi bagian dari tim ini mengaku sudah hampir merampungkan pekerjaan mereka. Beberapa laporan menyebut piramida sebagai yang tertua, tapi dibantah oleh Novozhenov. Menurutnya, piramida ini jauh lebih muda dibanding Djoser di Mesir yang dibangun pada 2700 SM. Djoser juga lebih besar dan lebih tinggi.
Meski demikian, para arkeolog sepakat bahwa piramida ini memiliki salah satu struktur tertua yang pernah dibuat manusia. “(Piramida) ini terbuat dari batu, tanah, dan diperkaya oleh lempengan pada bagian terluarnya,” ujar Novozhenov kepada Live Science.
Sebagai informasi, piramida ini berdiri di Saryarka, salah satu wilayah yang menjadi warisan kebudayaan Begazy-Dandybai pada 1200-800 SM. Budaya ini meliputi wilayah-wilayah yang berada di Kazakhstan, Turmenistan, dan Uzbekistan. Kebudayaan ini terkenal dengan makam-makam megalitikumnya.
Pada masanya, orang-orang Begazy-Dandybai sudah menambang timah, tembaga, dan emas. Mereka tinggal di oasis di padang rumput, bertani, dan menggiring hewan ternak. Novozhenov dan timnya masih berusaha memastikan apakah piramida ini memiliki keterkaitan dengan kebudayaan Begazy-Dandybai.(Ancient Origin)