Beginilah Wujud Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia dari Amazon

Moh Habib Asyhad

Penulis

Beginilah Wujud Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia dari Amazon

Intisari-Online.com -Di antara kita mungkin belum banyak yang tahu dengan Arapaima gigas. Makhluk yang dianggap sebagai salah satu jenis ikan purba ini ternyata merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan yang habitatnya di Sungai Amazon, Amerika Selatan, ini kabarnya memiliki panjang hingga 4,5 meter.

A. gigas termasuk jenis ikan purba yang tidak berevolusi dan tidak terancam punah. Jenis ikan ini berkembang biak dengan aman karena Sungai Amazon yang menjadi habitatnya terjaga kelestariannya.

Bagi kita yang ada di Indonesia, bisa menyaksikan ikan ini di akuarium Museum Air Tawar, Taman Mini Indonesia Indah. Hanya saja, arapaima yang hidup di aquarium biasanya tidak sebesar yang hidup di alam liar.

Ikan ini termasuk hewan karnivora. Dalam rantai makanan, arapaima berada di puncak rantai makanan dan menjadi predator (pemangsa) bagi hewan lainnya. Ikan ini melahap ikan-ikan kecil, menyantap udang, kepiting, lobster, serangga air, bahkan hewan darat yang terjebak di dalam air.

Sekilas ikan ini mirip dengan arowana. Maklum, mereka masih satu keluarga, yaitu family Osteoglossodae. Jika arowana sudah sangat sulit dicari di habitat aslinya, berbeda dengan arapaima yang masih cukup mudah ditemukan di sungai dan rawa-rawa di Amazon. Di daerah konservasi Mamiraua, Fonte Boa, Brasil, ikan arapaima masih sangat berlimpah.

Lebih dari itu, masyarakat yang hidup di sekitar daerah konservasi itu juga turut menjaga kelestarian alam, sehingga ikan arapaima tetap berlimpah. Penduduk yang tinggal di Mamiraua tidak menangkap ikan arapaima setiap hari. Mereka menangkap ikan kalau kondisi air sedang surut, yaitu pada bulan Juli - November.

Saa itu, ikan-ikan akan terjebak ke dalam lubuk-lubuk sungai dan danau, sehingga mudah ditangkap. Para laki-laki akan berbondong-bondong datang ke sungai untuk memanennya. Dan ketika sampai di rumah, giliran perempuan yang menanganinya.

Tak hanya dikonsumsi pribadi, sebagian ikan tangkapan juga dijual di pasar sebagai daging ikan segar, sebagian lagi diiris-iris untuk dibuat ikan asin. Meski ikan mudah ditangkap, mereka tidak boleh asal tangkap. Penduduk setempat membuat aturan sendiri. Peraturan itu, di antaranya, mereka hanya boleh menangkap ikan yang benar-benar sudah besar atau dewasa.

Khusus untuk ikan arapaima, mereka hanya boleh menangkap maksimal 30 persen dari ikan arapaima yang sudah besar atau dewasa dengan ukuran minimal 1,5 meter. Dengan cara itu, ikan arapaima dewasa tetap bisa bertelur dan berkembang biak. Sedangkan ikan-ikan arapaima kecil bisa terus berkembang menjadi besar.

Bagi penduduk yang tinggal di wilayah konservasi Mamiraua, musim menangkap ikan arapaima menjadi puncak musim panen ikan yang penuh bahagia.(Kidnesia.com)