Ulah Usil Awal Wirausaha

Agus Surono

Penulis

Ulah Usil Awal Wirausaha

Ide berwirausaha bisa datang dari mana saja. Bahkan dari keusilan seseorang. Setidaknya itu yang bisa kita petik dari kisah sukses Dadag Subroto yang pernah diceritakan di majalah Intisari berikut ini. Meski tak berskala nasional, tapi suksesnya bisa memberi inspirasi kita semua.

Dadag meninggalkannya kampungnya dan meneruskan pendidikan di Jember. Begitu menginjakkan kaki di kota itu, hatinya langsung trenyuh melihat limbah kaleng bekas dan botol yang berserakan. Beberapa di antaranya menarik perhatian Dadag dan membuat ia berkenalan dengan beberapa tukang sampah di kompleks.

Kaleng dan botol bekas itu Dadag sulap menjadi pot tanaman. Awalnya hanya iseng dan mengisi waktu sembari memanfaatkan limbah saja. Namun, lama kelamaan kontrakannya penuh dengan tanaman dalam pot-pot kaleng dan botol bekas. Karena ketelatenan Dadag, tanaman-tanaman itu tampil tak biasa-biasa saja. Layak tampil dan menjadi pemanis kontrakannya.

Suatu ketika, seorang temannya datang ke kontrakan Dadag dan melihat tanaman berjejer muncul keusilan sang teman. Mengambil kertas dan spidol yang ada di kamar Dadag, teman tadi menuliskan beberapa kata yang jelas dan mudah terbaca:"DIJUAL TANAMAN HIAS". Dadag hanya tersenyum tanpa protes sebab saat itu ia memang sedang bokek. Yah, siapa tahu ada yang tertarik dan membeli tanamannya.

Seminggu kemudian ada seorang tetangga menanyakan harga tanaman yang ia taksir. Dadag pun hanya menjawab, "Terserah Ibu deh. Saya 'kan hanya menjalankan hobi."

"Uang pertama itu sangat nikmat dan meninggalkan kesan yang dalam. Kenikmatan itu memacu semangat saya untuk menanam terus berbagai macam tanaman hias. Semakin hari makin banyak tetangga yang membeli. Dalam jangka waktu setahun, tempat kontrakan saya menjadi terkenal, bukan saja oleh ibu-ibu di kompleks, tetapi sampai di luarnya," begitu cerita Dadag.

Atas saran beberapa teman serta bantuan seorang dosen, Dadag pun pindah kontrakan ke pinggir jalan untuk mengembangkan usaha tanaman hias. Dengan modal keahlian dan tekat serta bantuan uang dari dosen, Dadag pun menjelma menjadi pengusaha tanaman hias yang cukup dikenal di kota itu.

"Saya bersyukur, dari semula rasa prihatin melihat limbah, kemudian dengan sedikit sentuhan hobi, sekarang menjadi profesi. Berkah itu secara otomatis menghentikan wesel dari rumah. Tanpa rasa sesal sedikit pun!"

Sudah terbukakah benak Anda untuk berwirausaha apa?