Find Us On Social Media :

Bikin China Marah Besar, Siapa Sebenarnya Sosok Nancy Pelosi, Mengapa China Kepanasan Sampai Kerahkan Militernya untuk Bersiap Gempur Taiwan?

By Tatik Ariyani, Rabu, 3 Agustus 2022 | 18:06 WIB

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

Intisari-Online.com - Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan membuat China murka.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa China melakukan latihan militer di dekat Taiwan dan telah merambah wilayahnya, serta menjadi blokade laut dan wilayah udaranya.

Latihan oleh angkatan laut dan angkatan udara China dipandang sebagai tanggapan langsung terhadap kunjungan 24 jam ke Taiwan oleh Nancy Pelosi, anggota parlemen Amerika paling senior yang mengunjungi pulau itu dalam 25 tahun.

Melansir Sky News, Rabu (3/8/2022), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan China telah melanggar aturan PBB dan akan melawan setiap serangan ke wilayahnya.

Dikatakan latihan tembakan langsung di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan "membahayakan jalur pelayaran internasional, menantang tatanan internasional, merusak status quo di Selat Taiwan, dan membahayakan daerah".

Kementerian itu menuduh Beijing menggunakan perang psikologis, mendesak orang untuk melaporkan "berita palsu" kepada pihak berwenang.

Taiwan bahkan telah meminta kapal untuk mencari rute alternatif dan menghindari area latihan China selama empat hari ke depan.

James Chater, seorang jurnalis lepas dan fotografer yang berbasis di Taipei, mengatakan kepada Sky News bahwa menurut laporan, latihan tembakan langsung "sekarang berlangsung sedekat 12 mil laut dari daratan Taiwan".

"Itu menandai eskalasi signifikan dari salah satu perang zona abu-abu yang biasanya kita lihat dari China yang ditargetkan ke Taiwan hampir setiap hari," katanya.

Pelosi sebelumnya memuji Taiwan karena menjadi "salah satu masyarakat paling bebas di dunia" saat dia berbicara kepada parlemen Taiwan.

"Hari ini dunia menghadapi pilihan antara demokrasi dan otokrasi," katanya dalam pidato singkat saat bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, di ibu kota Taipei, Rabu.

Dia menambahkan: "Tekad Amerika untuk melestarikan demokrasi, di sini di Taiwan dan di seluruh dunia, tetap kuat."