Intisari-Online.com - paling pas bilang “Makasih yah kehadiranmu di hidupku menghangatkan hari2ku, Mas!” Ke abang tukang bajigur langganan.
Tweet di atas berasal dari akun @fitrop alias Fitri Tropica. Meski pada awalnya tidak tertarik, kini mojang asal Cimahi yang kerap tampil dengan gaya lebay-nya ini mulai suka gemar berkicau di Twitter. Maklum, baginya Twitter mampu mengobati rasa kangennya menjadi penyiar radio. Sebab “I love to share anything. Makanya dulu suka jadi penyiar radio,” katanya.
Berbagai hal memang dibagikan oleh perempuan bernama asli Fitri Rahmawati ini untuk para follower-nya, mulai dari hal-hal yang dia suka, tempat-tempat yang dia datangi, kejadian-kejadian lucu yang dia alami ataupun tweet humor seperti yang dikutip di atas.
Meski kini cukup aktif di Twitter, penulis buku “Kening” ini mengakui dirinya tidak terbebani untuk selalu men-tweet atau sekadar membalas kicauan orang lain. Toh, di Twitter, dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri. “Twitter itu lie detector. Kamu bisa bohong dengan kata-kata, tapi kamu tidak bisa bohong dengan pencitraan.”
Baginya, seluruh rangkaian tweet seseorang menunjukan siapa dirinya. Oleh karenanya, dia ingin “@fitrop mewakili seorang Fitri Rahmawati, bukan Fitri Tropica,” ujar gadis kelahiran Bandung, 26 September 1987 ini.