Penulis
Intisari-Online.com - Di bulan Desember ini, Majalah Fortune Indonesia memuat artikel “The Best Advice I Ever Got”, yang merupakan kumpulan nasihat dari para petinggi di berbagai sektor bisnis. Salah satu di antara petinggi tersebut adalah salah satu pionir Apple Stores Ron Johnson, yang saat ini menjabat sebagai CEO J.C. Penney, sebuah perusahaan ritel di Amerika Serikat. Berikut nasihat, atau dapat disebut “pengalaman”, yang ingin dia bagikan:
“Saya lulus dari Harvard Business School tahun 1984. Tawaran pekerjaan melimpah dan saya punya banyak pilihan. Saya bingung memilih antara Goldman Sachs dan Mervyn’s. Jadi saya berdiskusi dengan ayah saya. Ia bekerja di General Mills. Ia bilang, 'Semua pemimpin besar yang saya jumpai, kebanyakan mulai bekerja ketika mereka masih muda dan mempelajari semua aspek bisnis. Hampir seluruhnya memulai karier dari bawah.'”
Pilihan mudahnya (bagi saya) adalah bekerja di bank investasi. Mereka menjanjikan status, kompensasi, dan gratifikasi besar. (Namun) Ayah saya berkata, “Kamu bisa melakukan itu, tapi dengan cepat kamu akan merasa perlu melakukukan hal lain. Jika ingin benar-benar berhasil, kamu harus mempelajarinya dari bawah. Tidak ada jalan pintas menuju sukses.”
Bisnis ritel berputar cepat, seperti olahraga. Saya bisa saja mengambil posisi dalam bagian strategic planning di Dayton Hudson (induk Mervyn’s ketika itu), tapi saya berkata, “Tidak. Saya ingin mempelajari bisnis ini,” dan itulah alasan saya memulai di Glandale (sebagai store management tranee). Setelah itu, saya menerapkan alasan yang sama bagi semua yang saya lakukan, apakah itu desain yang bagus di Target atau membangun Apple Store. Tidak ada jalan pintas.
Saya ingat ketika Apple berada dalam masa sulit. Saya tidak merasa sesedih Steve (Jobs). Sebagai pemimpin, masa yang berat dapat terasa sulit, karena tugas Anda adalah melindungi tim dan mencegah mereka mengambil jalan pintas. Kami membangun J.C. Penney untuk bertahan sampai abad berikutnya, bukan seumur jagung.