Find Us On Social Media :

Diana Rikasari: Selera Mode adalah Personal

By Rusman Nurjaman, Selasa, 25 Juni 2013 | 15:00 WIB

Diana Rikasari: Selera Mode adalah Personal

Intisari-Online.com - Di negeri ini, mungkin banyak orang yang menulis soal mode di blog pribadinya. Namun yang konsisten menjalaninya, tak lebih dari 20 orang. Diana Rikasari adalah salah satu dari sedikit orang yang menekuni kegemaran unik itu. Karena itulah predikat fashion blogger layak disematkan kepadanya. 

Soal konsistensi dan pencapaiannya ini, Diana hanya berkomentar rendah hati. “Semua itu terjadi begitu saja,” kata dia saat ditemui di salah satu kedai kopi di bilangan EX Plaza Indonesia, Jakarta.

Mode sebagai seni

Kegemarannya menulis di blog bermula ketika ia berkuliah S2 di Inggris, tahun 2007. Kala itu ia kepincut dengan blog setelah diperkenalkan teman kampusnya. Maka, kebiasaan lamanya menulis buku harian dipindah ke blog pribadinya. Belakangan ia suka menggunggah tulisan soal kesannya pada baju yang dikenakannya hari itu. Lantaran Diana menyukai mode, semakin hari semakin sering ia menggunggah artikel serupa.

Sampai pada suatu hari, dia menyadari satu fakta menarik: pembaca menyukai pakaian yang dikenakannya. Pasalnya, setiap kali menggunggah artikel soal mode ia mendapati pembacanya bertambah. Sejak itu, setiap hari dia menulis soal mode, terutama baju yang dikenakannya.

Cara Diana mendapatkan ide untuk menulis artikel mode diperolehnya secara random saja. Apa yang terpikirkan hari itu, itulah yang ditulisnya di blog. Tidak ada pola atau ide yang dipersiapkannya secara matang dan sistematis ketika ia menulis. “Semua itu spontan saja”, terang perempuan kelahiran Colorado, Amerika Serikat, 23 Desember 1984, ini. Namun begitu, dia mengaku sangat menyukai seni, seperti lukisan, desain grafis, dan mode sebagai hobi.

Dalam pikiran dia, konsep soal mode sebenarnya sederhana saja: selera mode amat personal. Tiap orang punya seleranya masing-masing. “Jadi, aku sendiri enggak suka mengkategorikan suatu baju itu sebagai high fashion atau bukan,” timpal dia. Ia hanya menekankan bahwa sebuah mode mempunyai nilai seni dan sangat personal, sehingga tidak bisa dikotak-kotak. Namun begitu, Diana sendiri mengaku lebih suka mode yang lebih berani. Misalnya, berani mengeksplorasi warna, corak, atau pola.

Sampai sekarang ribuan artikel mode sudah diunggahnya. Pembacanya pun terus bertambah. Saat ini blog-nya dilihat rata-rata 10-15 ribu pasang mata per hari. Segmen pengunjungnya rata-rata berusia 15 hingga 25 tahun. Sebagian besar berasal dari Indonesia. Tapi ada juga dari Malaysia, dan berbagai negara lain.

Diana mengaku tidak memakai strategi khusus untuk mengundang orang agar mengunjungi blog-nya. Ia hanya menduga ulasannya soal mode yang banyak disukai itu beredar dari mulut ke mulut saja. (Intisari)