Find Us On Social Media :

Mengenang 17 Tahun Udin

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 22 Agustus 2013 | 13:00 WIB

Mengenang 17 Tahun Udin

Intisari-Online.com - Tepat 17 Agustus 2013, bertepatan dengan HUT RI ke-68, sekelompok wartawan Yogyakarta menasbihkan Muhammad Syafruddin (Udin), manta wartawan Harian Bernas Jogja, sebagai pahlawan pers nasional. Upacara pengukuhan langsung diadakan di pusara Udin oleh seputaran 50 wartawan Jogja, baik cetak atau elektronik. 

Tak hanya di Yogyakarta, di beberapa kota besar di Indonesia juga secara khusus membuat acara khusus buat Udin. Di Makasar, Surabaya, bahkan di Poznan, Polandia. Tim Homeless World Cup Indonesia dan lawannya, Italia, secara khusus melakukan aksi solidaritas bagi wartawan kelahiran Bantul ini, selama 30 detik.

“Ini adalah bentuk dukungan terhadap para jurnalis Indonesia yang membantu dan menyuarakan hati kaum marjinal. Juga bagi mereka yang terus menerus mendesak agar kasus Udin segera dituntaskan,” ujar Kheista Leoni, manajer tim Homeless Indonesia.

Sudah hampir 17 tahun kasus Udin terbengkalai. Udin, yang saat itu berusia 33 tahun, meninggal karena dianiyaya oleh sekelompok orang tak dikenal. Sebelum meninggal, Udin dikenal sebagai wartawan yang kritis. Beberapa tulisannya menghajar sasaran tanpa pandang bulu. Yang paling kentara adalah saat dia menelanjangi proses pemilihan Butapi Bantul di pertengahan 1990-an.

Malam itu, 13 Agustus 1996, Udin dianiyaya sekelompok orang di kontrakannya, Jl. Parangtritis km. 13, Yogyakarta. Sebelum penganiayaan, banyak kejadian aneh yang dialami Udin: rumahnya sering diawasi, Udin juga beberapa kali didatangi orang tak dikenal saat di kantor.

Sejak penganiayaannya itu, Udin terus mengalami koma. Meski upaya operasi sudah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Bethesda, tapi luka di kepalanya akibat pukulan keras terlampau parah. Jumat, 16 Agustus 1996, pukul 16.50 WIB, Udin meningal dunia.

Banyak yang janggal dari pengusutan kasus Udin. Yang paling ramai dibicarakan adalah saat Kanit Reserse Umum Polres Bantul, Edy Wuryanto, dilaporkan telah membuang barang bukti, termasuk sampel darah dan catatan harian Udin. Tak hanya itu, beberapa pengalihan isu juga kerap dihembuskan untuk menguapkan kasus Udin, termasuk di dalamnya kesaksian palsu beberapa saksi yang dengan sengaja dimunculkan. (Dari Berbagai Sumber)