Dr. Boenjamin Setiawan: Mulai dengan Meniru+Inovasi

Birgitta Ajeng

Penulis

Dr. Boenjamin Setiawan: Mulai dengan Meniru+Inovasi

Intisari-Online.com -Empat puluh tujuh tahun sudah dr. Boen bersama lima orang saudaranya “malang-melintang” di dunia industri farmasi. Sebuah perusahaan farmasi yang dimulai di bengkel telah menjadi korporasi meliputi bidang farmasi, distribusi, produk nutrisi dan konsumen. Di usianya yang sudah 80 tahun, Business Man Of The Year 2012 versi MajalahForbesini berbagi ilmu tentang kepeloporan dan inovasi.--Pertama-tama, selamat kepada Intisari atas ulangtahunnya yang ke-50. Semoga tetap menginspirasi, mengangkat sisi-sisi positif. Soalnya, sekarang banyak media yang terlalu fokus pada yang negatif-negatif saja.Saat ini, Kalbe Farma Tbk boleh dikata termasuk perusahaan farmasi yang terus berkembang. Usianya sudah 47 tahun dan terus berkembang. Ada beberapa persyaratan agar sebuah perusahaan dapat menjadi pelopor di dunia farmasi. Yang pertama, you have to know the business. Contoh sederhananya, saya berbisnis farmasi karena memiliki latar belakang farmakologi, sehingga saya mengetahui cara kerja obat.Setelah itu, you have to love your job. Kalau senang dengan apa yang dikerjakan, pasti ada passion. Misalnya, orang sering bertanya kepada saya, “You bikin perusahaan kepingin uangnyakah?” Sejujurnya, saya jarang sekali memikirkan uang. Yang terjadi, seolah-olah seperti “kebetulan” saja semuanya.Kalau Anda sudah mengetahui bisnisnya, mencintai pekerjaannya, pertanyaan berikutnya, do you have the money? Modal ini penting karena tanpa uang kita tidak dapat bergerak. Yang terakhir, you have the ideas. Kalbe dahulu diawali dengan obat cacing karena sebagai dokter pada saat itu saya banyak menjumpai kasus cacingan.Diawali oleh pemimpiAgar di suatu negara bisa muncul banyak pelopor di dunia farmasi, mesti ada entrepreneur dengan banyak ide inovatif. Tetapi supaya sebuah ide dapat terlaksana dan berhasil, pertama-tama kita membutuhkan seorang pemimpi. You have to dream. Bung Karno sendiri pernah mengatakan, “Gantungkanlah angan-anganmu setinggi bintang.” Itu memang benar.Seorang pemimpi takkan sukses hanya bermodal mimpi. Ia harus juga mempunyai kepemimpinan. Dan dia juga membutuhkan manajer yang akan menata segala sesuatunya agar berjalan dengan rapi supaya gampang dilaksanakan. Keempat, mesti ada uang, yaitu modal, dan terakhir, tentu harus ada prajurit – prajurit pelaksana di lapangan. Inilah yang diperlukan agar suatu ide dapat terwujud dan kepeloporan terjadi.Baca kisah selengkapnya di MajalahIntisariedisi khusus ulang tahun ke-50,September 2013 (500 halaman).