Jika Punya Impian, Wujudkanlah!

Agus Surono

Penulis

Jika Punya Impian, Wujudkanlah!

Intisari-Online.com - Bagi orang awam pun, lari maraton tetap dianggap sebagai olahraga ekstrem. Apalagi bagi orang yang memiliki kekurangan di bagian otot.

Maickel Melamed (38 tahun) mencoba mematahkan anggapan itu. Pria Venezuela ini memiliki kelainan di bagian otot yang dikenal dengan nama hypotonia. Kelainan yang membuat Melamed sulit untuk berjalan. Bahkan saat menapak usia setahun dokter menyatakan bahwa ia tidak bisa berjalan.

Namun, saat perlombaan lari Bank of America Chicago Marathon, 13 Oktober 2013, Melamed berada di sana bersama 45.000 peserta lain. Ya, sebagai peserta, bukan penonton!

Meski finish sebagai peserta terakhir setelah menempuh waktu hampir 18 jam (start pukul 08.20 dan finish pukul 1.00 esok harinya), Melamed disambut bak seorang pemenang. Bukan pecundang.

Juru bicara Chicago Marathon Jeremy Borling menyatakan bahwa catatan Melamed tidak terekam. Mesin pencatat sudah tidak ada di lintasan. “Namun jelas bahwa Anda tak bisa mengabaikan upaya itu.”

Ucapan Borling patut diamini sebab sekitar tujuh jam setelah bendera start dikibarkan, lintasan kembali dibuka untuk umum. Bagi peserta yang masih ingin meneruskan perlombaan harus berhati-hati. Jika mau aman berlarilah di trotoar.

Ketika Melamed melintas garis finish, ia disambut dengan perayaan yang penuh air mata. Satu hal yang ia ungkapkan setelah menerima medali, semua upaya ini ia dedikasikan untuk ayahnya serta semua orang yang berkumpul di garis finish.

“Pesan yang bisa saya sampaikan, jika Anda memiliki impian, buatlah itu terjadi. Sebab itulah hal yang paling indah yang dapat kamu lakukan. Maka, berbuatlah yang terbaik untuk mewujudkan impian itu.”

Selama berlari ia memiliki banyak pengiring. Salah seorang dari mereka, Leda Santo Domingo berucap, “Kami mengikuti dia karena kami percaya ini merupakan hal yang amat mustahil terjadi. Kami mengikuti dia karena kami berpikir, ‘Bagaimana ia dapat melakukan hal ini?’ Ia mampu melakukan hal itu karena tekadnya kuat.”

Ini bukan maraton pertama Melamed. Ia sudah menjajal maraton di New York dan Berlin. Ia berharap bisa melakukan hal yang sama di Tokyo dan Boston.

Apa yang Melamed lakukan untuk menunjukkan kepada anak-anak muda di seluruh dunia bahwa semua hal mungkin jika pikiran Anda mengatakan hal itu.

“Ia seorang juara. Ia melakukan hal ini untuk semua orang, bukan untuk dirinya sendiri,” kata Santo Domingo.Video berikut menunjukkan salah satu upaya Melamed mewujudkan impiannya.