Dari Gambar Peta Fisik Peta Dunia, Inilah Letak Astronomis Indonesia, Batas Wilayah dan Pengaruhnya Terhadap Negara Ini, Termasuk Tidak Mengenal Empat Musim

K. Tatik Wardayati

Penulis

Intisari-Online.com – Dari gambar peta dunia, peta fisik dunia yang menggambarkan daratan dan lautan serta titik tertinggi Bumi, maka peta tersebut menunjukkan representasi dunia, daratan, dan lautan Bumi.

Gambaran peta dunia tersebut menampilkan citra satelit dari benua dengan negara dan relief dasar laut yang teduh.

Dari proyeksi peta dunia Robinson menunjukkan fitur geografis utama, seperti gunung tertinggi, palung samudera terdalam, gurun terbesar, danau terbesar, dan titik ekstrem Bumi.

Peta dunia yang berpusat di Eropa dan Afrika menunjukkan garis lintang 30o dan garis bujur pada inverval 30o, semua benua, negara berdaulat, dependensi, samudera laut, pulau-pulau besar, dan gugusan pulau, negara-negara dengan perbatasan internasional, dan ibu kotanya.

Letak astronomis Indonesia

Sementara negara Indonesia, memiliki letak astronomis yaitu pada 6oLU – 11oLS dan antara 95oBT-141oBT.

Letak astronomis ini merupakan posisi Indonesia dalam peta dunia terhadap garis khayal pada peta, yaitu garis lintang dan garis bujur.

Mengutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, batas wilayah Indonesia secara astronomis adalah sebagai berikut:

- Batas wilayah paling utara di 6o 08’ lintang utara adalah Pulau We, yaitu pulau paling utara di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam.

- Batas wilayah paling selatan 11o 15’ lintang selatan adalah Pulau Rote, yaitu pulau paling selatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

- Batas wilayah paling barat pada 95o 45’ bujur barat adalah Pulau Beureuh, yaitu pulau paling barat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

- Batas wilayah paling timur pada 141o 05’ bujur timur adalah Sungai Flu, yaitu sungai yang berada di Kota Merauke Provinsi Papua.

Wilayah Indonesia ini dilewati garis zero latitude (garis lintang 0o atau disebut garis khatulistiwa dan equator Bumi, yaitu Kota Bonjol di Sumatera Barat, Kota Pontianak di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi, Kepulauan Batu di Sumatera Utara, Pulau Halmahera di Maluku Utara, dan Pulau Waigeo di Papua Barat.

Lalu, apa pengaruh letak astronomis Indonesia itu?

Sementara, berdasarkan garis yang membagi letak astronomis Indonesia, maka pengaruh letak astronomis Indonesia itu masing-masing seperti berikut ini.

Garis bujur

Garis bujur merupakan garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.

Garis bujur 0 derajat dimulai pada Kota Greenwich di Inggris.

Kemudian garis bujur terletak di sebelah timur garis 0 derajat ini disebut garis Bujur Timur, sedangkan yang terletak di sebelah barat adalah garis Bujur Barat.

Garis yang menghubungkan Bujur Timur dan Bujur Barat ini mempengaruhi zona waktu Indonesia ke dalam tiga zona waktu.

Zona waktu Indonesia sendiri adalah GMT +7 atau Waktu Indonesia Barat (WIB), GMT +8 Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan GMT +9 Waktu Indonesia Timur (WIT).

Pembagian waktu teresbut tertulis dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 41 tahun 1988 tentang Pembagian Wilayah Republik Indonesia menjadi 3 wilayah waktu, yaitu:

1.WIB dimulai dari 105o garis bujur timur dan selisih waktu dengan Greenwich Mean Time (GMT) lebih 7 jam (GMT +7, dengan wilayah meliputi seluruh daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

2.WITA dimulai dari 120o garis bujur timur dan selisih waktu dengan GMT lebih 8 jam (GMT +8), dengan wilayah seluruh daerah Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.

3.WIT dimulai dari 135o garis bujur timur dan selisih waktu GMT lebih 9 jam (GMT +9), dengan wilayah meliputi seluruh daerah Maluku dan Papua.

Garis lintang

Garis lintang meruakan garis khayal yang membagi posisi Bumi terhadap garis khatulistiwa atau garis tengah dalam posisi horizontal.

Garis yang berada di atas garis khatulistiwa disebut dengan Lintang Utara, sementara yang berada di bawah garis khatulistiwa disebut Lintang Selatan.

Atas garis lintang tersebut, berpengaruh pada iklim di tiap lokasi di Bumi.

Karena pengaruh letak astronomis Indonesia dari garis lintang ini maka negara kita memiliki iklim tropis.

Negara-negara yang dilintasi garis khatulistiwa termasuk ke dalam wilayah beriklim tropis.

Iklim tropis ini berarti Indonesia memiliki udara yang cenderung panas, kelembapan udara tinggi, serta curah hujan yang tinggi.

Karena letak astronominya inilah Indonesia termasuk negara yang selalu mendapatka ncahaya Matahari yang berlimpah sepanjang tahun.

Akan berbeda dengan negara subtropis yang mengalami empat musim, maka hanya mendapatkan cahaya Matahari pada musim tertentu saja.

Atas letak astronomis Indonesia terhadap garis lintang ini membuat Indonesia bebas dari angin topan karena sebagaian besar wilayah Indonesia berada tidak lebih dari 7 derajat Lintang Selatan atau Lintang Utara.

Baca Juga: Gambar Peta Dunia; Inilah Peta Fisik Dunia yang Gambarkan Daratan dan Lautan Serta Titik Tertinggi Bumi

Baca Juga: Gambar Peta Persebaran Flora di Dunia, Terdapat Faktor yang Pengaruhi Kemampuan Hidup dalam Suatu Wilayah

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait