Find Us On Social Media :

Meraih Medali Emas Gara-gara Biji Kelor

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 26 Agustus 2014 | 20:15 WIB

Meraih Medali Emas Gara-gara Biji Kelor

Intisari-Online.com - Gadis ini tak pernah menyangkan namanya akan disebut pada lomba riset tingakt SMA Asia-Pacific Conference of Young Scientist (APCYS) ke-3 yang diadakan di Taiwan. Tapi begitulah adanya, Adinda Alifiansi Candra Dewi, 18, nama gadis itu telah mengharumkan nama Indonesia. Ia meraih medali emas gara-gara biji kelor.

Melalui penelitiannya yang berjudul Kelor Seed as Water Cleanser, Adinda menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang meraih emas di ajang itu. Menurut penuturan gadis Semarang yang saat ini duduk di kelas XII Jurusan Farmasi SMK Theresiana Semarang itu, penelitiannya berawal dari kegalauannya melihat sungai-sungai yang kotor di tengah kota Semarang.(Baca juga: Iron Sharmila, Aktivis HAM India yang 14 Tahun Mogok Makan

Lebih dari itu, ia juga cukup prihatin melihat warga di sekitar bantaran sungai yang tidak bisa mendapatkan pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). “Selain itu, juga banyak penelitian tentang biji kelor yang bisa menjernihkan air. Makanya saya coba," ujar dia.

Mula-mula Adinda mengikuti lomba penelitin belia tingkat Provinsi Jawa Tengah, Oktober 2013. Nyalinya tidak ciut, ia mengikuti kejuaran yang lebih besar, di tingkat nasional. Hasilnya, Adinda meraih perunggu pada November 2013.

Dari penelitian tersebut diketahui, biji kelor yang sudah menjadi bubuk bisa untuk menjernihkan air. Air yang sudah jernih bisa bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga. "Kalau untuk langsung diminum harus diteliti lagi di laboratorium, tapi ini sudah bisa untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan air bersih lain," ujar gadis kelahiran 3 April 1996 itu.(Baca juga: Thea Thomas Bertahan Hidup dari Gigitan Beruang

Tidak sekadar mendapat medali emas, bagi Adinda, si gadis yang berhasil meraih medali emas gara-gara biji kelor itu, berada di ajang internasional merupakan pengalaman berharga dan luar biasa. Yang paling membuatnya berkesan adalah ia bisa memperkenalkan biji kelor (Moringa oleivera) yang banyak tumbuh di hutan tropis Indonesia. (Kompas.com)