Penulis
Intisari-Online.com -Salah satu nama yang saat ini “diburu” di Cina adalah Joshua Wong. Wong, yang bahkan belum punya izin mempunyai SIM, menjadi demonstran paling dicari pemerintah China yang masih berusia 17 tahun.
Jangan pernah berharap bahwa Wong adalah pria berambut gondrong, berbadan gempal, berpenampilan urakan, dan atribut-atribut lain yang kerap disematkan kepada aktivis pro-demokrasi. Wong hanya pria kurus, dan berkacamata. Tapi jangan salah, selama dua tahun terakhir, Wong menggegerkan China dengan membuat gerakan pemuda pro-demokrasi di Hong Kong bernama Scholarism.
Seorang veteran di China menyebut gerakan ini mengingatkannya dengan protes mahasiswa di Tiananmen, 25 tahun yang lalu. Waktu itu tahun 1989, sekelompok mahasiswa aktivis pro-dem menekan Pemerintah Komunis China memberi hak demokrasi kepada Hong Kong.
Gerakan yang digalang oleh Wong ini terinspirasi dari rasa frustasinya yang terpendam melihat kondisi demokrasi di Hong Kong saat ini. Pada 1997, bekas koloni Inggris ini resmi dikembalikan ke pemerintah China dengan kesepakatan “otonomi tingkat tinggi” untuk Hong Kong. Tapi setelah 17 tahun, kesepakatan itu tidak berjalan penuh. Persetujuan terbaru justru mengintruksikan, pemilihan di Hong Kong harus berdasar kesepakatan dari Beijing.
Inilah yang coba dilawan oleh Wong dan teman-temannya di Scholarism. Melihat track record-nya selama ini, propaganda yang dilancarkan Wong bisa jadi tidak main-main. Pada 2011, Wong yang kala itu belum genap 15 tahun, muak dengan propaganda pro-komunis yang menerapkan kurikulum “Pendidikan Nasional dan Moral” di sekolah-sekolah di Hongkong.
Dengan bantuan beberapa temannya, Wong memulai sebuah protes dan mendirikian Scholarism. Di luar imajinasinya yang paling liar, gerakan ini mendapat dukungan yang membludak.
Pada 2012, Scholarism berhasil mengumpulkan 120 ribu demonstran—termasuk 13 pemogok makan muda—untuk menduduki kantor pemerintahan Hong Kong. Mereka menekan pemerintah untuk membatalkan penerapan kurikulum tersebut. Sejak itu, Joshua Wong mengjadi demonstran paling dicari pemerintah China yang masih berusia 17 tahun. (CNN)