Penulis
Intisari-Online.com - Kejadian ini terjadi sekitar Desember 2014 lalu.
NamanyaJaya Prawira. Dialah kakek yang berkeliling Indonesia demi bertemu teman-temannya.
Syahdan, si kakek sudah berusia 71 tahun waktu itu. Meski demikian, usianya yang telah senja tidak menyurutkan semangatnya untuk berkeliling nusantara dan menemuai teman-temannya.
Baca juga:Tas Khusus Sniper, Andal di Segala Medan dan Punya Banyak Fungsi Termasuk Bisa Jadi ‘Sleeping Bag’
Bukan motor apalagi mobil, si kakek lebih suka mengayuh sepeda. Dengan moda tranportasi kesayangannya itu ia berkeliling dari satu pulau ke pulau lainnya.
Dari kota satu ke kota yang lainnya. Oh iya, kawan-kawannya yang dimaksud adalah para alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) Bogor angkatan 1964.
Andik, begitu kakek Jaya Prawira biasa dipanggil, bercerita bahwa dirinya berangkat dari rumahnya di Banten pada 22 September 2014. Jika diukur panjang perjalannya, hingga saat ini ia telah menempuh jarak hingga 1.400 kilometer.
"Saya tidak buru-buru, sehari bisa menempuh 60-70 kilometer. Kalau lewat tanjakan sepeda saya tuntun," tutur pria kelahiran Banten, 4 Agustus 1943, itu. Saat berita ini ditulis, Andik sedang berada di perbatasan Magelang - Purworejo, Jawa Tengah.
Kakek berjenggot lebat ini mengaku sudah menjelajahi satu per satu kota di Provinsi Banten, DKI Jakarta, juga Jawa Barat.
Ia mengunjungi hampir seluruh lapisan masyarakat yang memiliki ikatan “ideologis” dengan SKMA Bogor, tak terkecuali pejabat di kantor pemerintahan.
Ia juga tidak lupa meminta tanda tangan kepala daerah ketua DPRD setempat untuk kemudian dibukukan sebagai kenang-kenangan.
Kakek Andik memiliki waktu tersendiri untuk melakukan aktivitas nyelenehnya tersebut. Ia akan memulai perjalannya di pagi buta dan berhenti saat sore tiba.
Untuk Sabtu dan Minggu, biasanya ia gunakan untuk beristirahat dan mencuci pakaian yang ia bawa.
"Saya tidak pernah menginap di hotel, tapi di rumah alumni-alumni SKMA. Kadang saya juga menginap di kantor Perhutani daerah setempat, atau juga di musala. Saya bawa kantong tidur juga.”
Bekal yang ia bawa juga tidak macam-macam. Di tasnya hanya ada pakaian seadanya, uang yang tak terlalu banyak, beberapa ban sepeda dalam cadangan berikut kunci-kunci sepedanya.
Untuk mengenalinya cukup mudah: pada mantel baju bagian belakang yang dikenakannya terdapat tulisan "Andik SKMA 46 Lintas Pulau. Keliling Indonesia". Sementara pada tas sepedanya tertulis "Lintas Pulau Keliling Indonesia. Andik SKMA 46".
"Kami mempunyai persatuan dengan nama Rimbawan. Mereka mendukung saya di tiap kota," ungkap suami dari Melly G Binti itu.
Perjalan yang dilakukan Jaya Prawira bukan tanpa perhitungan. Ia sudah memprediksi, untuk mengitari Banten hingga Denpasar diperlukan waktu kurang lebih lima bulan.
Lalu berkeliling NTT, NTB, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan kembali ke Banten; total perjalanan yang diperkirakan adalah dua tahun.
“Ketika sampai di Pulau Bali nanti, saya hendak mendaftarkan diri ke Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai orang usia lanjut yang telah melakukan perjalanan panjang keliling Indonesia menggunakan sepeda kayuh,” ujar Andi, semangat.
Andik, alias Jaya Prawira, kakek yang berkeliling Indonesia demi bertemu teman-temannya, adalah pensiunan PNS di lingkungan Dinas Kehutanan.
Ia menjadi PNS pada 1964 dengan tugas pertama di Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Pria yang pernah bersalaman dengan Suharto, mantan presiden RI ke-2, itu pensiun pada 2000.