Intisari-Online.com - Siapa bilang seorang pengungsi tidak bisa menjadi orang hebat? Rasanya pertanyaan itu tidak berlaku bagi Hieu Van Le, seorang manusia perahu asal Vietnam yang menjadi Gubernur Australia Selatan sejak September 2014.
Le, sebutan akrabnya, pertama kali tiba di Australia dengan perahu pada tahun 1977 akibat perang Vietnam yang bergejolak pada masa itu. Atas kegigihannya, ia berusaha untuk melanjutkan pendidikannya ke Adelaide University. Bekal sebuah koper yang dibawa dari Vietnam tidak membuat pria kelahiran 1954 itu putus harapan.
Setelah menyelesaikan studi masternya di bidang administrasi binsis, Le kemudian bekerja di Australian Securities and Investments Commission (ASIC). Dengan semangat perdamaian, ia tercatat bergabung di lebih dari 30 komunitas kemasyarakatan. Tujuannya untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian.
Di saat yang bersamaan, Le dipercaya sebagai Deputi Gubernur Australia Selatan pada Agustus 2007. Bahkan ia juga menjabat sebagai ketua South Australian Multicultural and Ethnic Affairs Commission (SAMEAC) . Kontribusi Le memang tidak perlu diragukan lagi. Ia dipandang sebagai sosok yang menginspirasi.
Karena itu, Le dianugerahi Australia Day Medal atas dedikasinya yang luar biasa untuk ASIC. Tidak sampai di situ, ayah dari dua putra ini juga mendapatkan penghargaan atas jasanya mempromosikan nilai-nilai multikulturalisme di Australia. Terakhir, di tahun 2008 dan 2011, Le dianugerahi gelar doktor honorarium dan penghargaan khusus masing-masing dari Adelaide University dan Flinders University.
Le pernah berkata “Ketika tiba pertama kali di Australia, saya tidak membawa apa-apa kecuali sebuah koper yang berisi mimpi. Mimpi untuk hidup damai dan memiliki kehidupan yang indah”
Kini, Le menjadi pemimpin yang hebat. Berawal dari mimpi akan perdamaian yang ia bawa, Le telah menginsipirasi banyak orang. Tidak ada yang pernah menyangka Hieu Van Le, seorang manusia perahu asal Vietnam sekarang menjadi Gubernur Australia Selatan. (abc.net.au)