Surat Wiyoto, Petani Penyayang Ayam yang Sukses Menangkarkan Merak (2)

Lila Nathania

Penulis

Surat Wiyoto, Petani Penyayang Ayam yang Sukses Menangkarkan Merak (2)

Intisari-Online.com – Siapa sangka Surat Wiyoto, seorang petani penyayang ayam dapat menangkarkan merak dengan sukses. Inilah kisahnya.

Tak mau merak-meraknya disita, Surat mencari cara untuk mendapatkan izin memelihara merak. Ia berusaha keras mengurus berbagai macam surat sehingga akhirnya Surat berhasil mendapatkan izin usaha penangkaran dari Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.

Sayang, gegara memang tak punya penyetahuan di bidang penangkaran satwa, beberapa merak peliharaan Surat mati. Ia mengaku bahwa merak-meraknya pernah sakit dan hanya diobati seadanya oleh Surat karena keterbatasan pengetahuan akan penyakit merak.

Untuk mencegah terjadinya hal serupa, sekarang petugas pemerintah dan dokter hewan datang dua kali sebulan untuk memberi suntikan vitamin untuk merak-merak Surat. Merak—merak tersebut juga dipasangi mikrochip.

Menurut Drh. Ivan Chandra, Kurator Satwa dari Taman Safari Indonesia 2 Prigen, keberhasilan Surat menangkarkan merak merupakan hal yang fenomenal. Pasalnya, penangkaran satwa liar sebenarnya memerlukan keahlian serta pengalaman khusus.

Ivan hanya berpesan bahwa Surat perlu menambah pengetahuan tentang penangkaran merak agar bisa makin baik dalam merawat merak-meraknya. Penangkar saharusnya mampu mengatur manajemen kandang, penetasan, hingga menganggulangi penyakit pada merak.

Menurut Ivan, kematian merak-merak Surat bisa jadi disebabkan oleh kawin antar kerutunan. Seharusnya untuk perkawinan digunakan indukan baru yang tidak satu keturunan. Pengetahuan macam inilah yang seharusnya diketahui agar tidak ada korban merak yang mati lagi.

Itulah kisah Surat Wiyoto, seorang petani pecinta ayam yang berhasil mengembangbiakkan merak sendiri. Semoga saja pengetahuan dan pengalaman Surat kian banyak sehingga merak-meraknya dapat selalu sehat dan bisa berkembangbiak dengan baik.

(mongabay.co.id)