Jamie Brewer, Model yang Memiliki Keterbalakangan Mental

Ade Sulaeman

Penulis

Jamie Brewer, Model yang Memiliki Keterbalakangan Mental

Intisari-Online.com - Siapa bilang bahwa karier di ranah mode hanya terbatas untuk pria dan wanita yang terlahir dengan kondisi mental sehat dan normal. Faktanya, pada New York Fashion Week atau Pekan Mode New York Februari 2015, hadir Jamie Brewer, model yang menyandang kondisi keterbelakangan mental.

Tahun lalu, sebuah merek mode asal New York, Carrie Hammer, merilis sebuah kampanye komersial dengan jargon Role Models Not Runway Models atau dalam bahasa Indonesianya memiliki arti, seorang sosok panutan tidak harus seorang Model fashion.

Pada tahun yang sama, Hammer pun mengawali kampanye positif yang bertujuan mendobrak standar kecantikan mustahil di industri fashion, dengan menampilkan Dr Danielle Sheypuk, wanita pertama dalam sejarah dunia mode yang “melenggang” di atas pentas peraga menggunakan kursi roda.

Tahun ini, Hammer kembali menampilan Model istimewa. Pilihannya jatuh pada Jamie Brewer, aktris film televisi American Horror Story yang menyandang keterbelakangan mental. Penampilan Brewer mencetak sejarah teranyar pada pergelaran pekan mode sebagai Model wanita pertama penyandang keterbelakangan mental yang berjalan di atas perantas peraga, memamerkan koleksi terbaru Carrie Hammer.

Brewer yang berusia 30 tahun, tampak begitu percaya diri mengenakan gaun hitam dengan gaya rok A-line dan aksesori ikat pinggang yang membentuk siluet tubuhnya menjadi tampak memesona. Pilihan busana ini, menurut Hammer, terinspirasi dari karakter yang diperankan oleh Brewer dalam film seri horor tersebut.

American Horror Story adalah tayangan film yang menakutkan, bernuansa gelap. Jadi, kami memutuskan untuk menampilkan sosok Brewer dengan busana warna hitam. Brewer memiliki lingkar pinggang yang kecil dan tubuh berisi, sehingga jenis gaun dengan rok A-line akan menyempurnakan figurnya,” jelas sang perancang.

Kehadiran Brewer dalam pergelaran busana Carrie Hammer dinilai sejumlah media sebagai aksi inspiratif. Semoga di waktu mendatang, banyak perancang yang mengikuti jejak positif Hammer dalam menampilkan kecantikan wanita dengan keragaman yang sesungguhnya.

(Agustina/kompas.com)