Penulis
Intisari-Online.com -Sushi sangat dikenal saat ini. Bahkan, masakan asal Jepang ini tersedia di rumah makan pinggir jalan. Namun, 30 tahun yang lalu, kita belum pernah mengenal makanan tersebut sampai seorang koki bernama Masayoshi Takayama menyajikan sushi tidak hanya dengan rasa tuna pedas saja.
Takayama – yang dikenal dengan nama “Masa” – saat ini memiliki restoran sushi di kota New York yang menggunakan namanya. Di Masa, sushi bukan hanya makanan tapi juga pengalaman makan yang menyenangkan. Sebuah tempat di mana para pengunjung bisa mencicipi makanan langka karya koki master ini. Dan langka tidak berarti murah, pasangan bisa menghabiskan 1.500 dolar di sana. Masa mengatakan, “seni sushi yang asli” menjadi kunci suksesnya hingga saat ini.
Kecintaannya pada seafood bermula ketika ia masih anak-anak. Saat itu, ia bekerja di perusahaan ikan di Tokyo. Melihat proes pembuatan sushi dan sashimi secara langsung menimbulkan rasa cinta kepada resep masakan tersebut. Namun, tradisi Jepang mengharuskan para koki sushi untuk melewati masa belajar yang cukup panjang sebelum mereka memperoleh titel “koki”. Masa pun mengambil jalur tradisional, membersihkan lantai kamar mandi dan mencuci piring di salah satu restoran di Tokyo untuk memenuhi “masa belajarnya” sebagai koki.
Masa ingat waktu di mana ia tidak memiliki uang dan gaji. Bertahan hidup untuk belajar. Perlu waktu lima tahun bagi Masa untuk mendapatkan kesempatan melayani pelanggan. “Bekerja di depan counter sushi seperti tampil di panggung Broadway,” papar Masa.
Masa pindah ke Los Angeles di tahun 1980 dan tujuh tahun kemudian ia membuka Ginza Sushi-ko, yang menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi. Restoran itu dihubungkan dengan kepopuleran sushi. Bukan hanya di LA saja, tapi di seluruh Amerika Serikat.
Saat reputasinya berkembang, Masa pindah ke restoran yang lebih besar di Beverly Hills. Namun di tahun 2004, setelah mendapat telepon dari koki terkenal, Thomas Keller, yang juga pemiliki French Laundry, Masa pindah ke New York. Restorannya di East Coast sama populernya seperti yang ada di LA. “Ini passion dan energi saya. Saya tidak ingin tinggal di spot yang sama. Saya ingin berpindah ke suatu hal baru tapi tetap menjaga keaslian rasa dan teknik memasak Jepang,” kata Masa. (foxnews.com)